Happy reading!
Backsoundnya nih gengs biar makin nyoii😙
~~~
'Setidaknya kita pernah melaksanakan ijab kabul'
~~~
"Saya terima nikahnya Alessa Virancya Fernand binti Darentyo Pratama Fernand dengan mas kawin tersebut dibayar tunai!"
"Bagaimana para saksi?"
"SAH!!!" Seru para tamu undangan seraya bertepuk tangan dengan senyum bahagia.
"Wiihhh.. besan kita bro" ucap Vito, salah satu anggota Demonic Gang dan juga teman sekelas Alessa yang berperan menjadi ayah dari mempelai putri.
"Yoii.. jangan lupa bagi saham perusahaan lo bre" sahut Ari yang berperan sebagai ayah dari mempelai putra.
"Aaaaa anak gue kawin juga akhirnya!!" Tentu kalian tahu itu suara siapa. Yap, Villa. Dia berperan sebagai ibu dari mempelai putri
"Ck, gila sih. Baru praktek mapel aja maharnya gak main-main, apalagi nanti pas nikah beneran" decak Monika tak paham dengan jalan otak remaja yang berperan sebagai anaknya a.k.a mempelai putra.
Bagaimana tidak? Eza memberikan mahar satu set perhiasan yang harganya bisa untuk membeli rumah beserta seisinya, belum lagi barang-barang branded lainnya, dan juga seperangkat alat sholat pastinya. Tentu saja hal itu membuat siswa siswi a.k.a para tamu undangan menggelengkan kepalanya tak percaya saat Leon yang berperan sebagai penghulu menyebutkan mas kawin yang Eza berikan pada Alessa.
Fyi, setelah satu minggu melaksanakan ujian, hari ini ketiga kelas melaksanakan penilaian praktek nikah. Ketiga kelas itu adalah XII IPA 1 kelas Alessa, XII IPS 2 kelas Eza, dan XII IPA 4 kelas Leon. Sebenarnya mereka mempunyai waktu dua hari untuk menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam praktek ini, tapi siapa sangka jika kegiatan ini digelar semegah dan semewah ini.
Tidak heran, sebab Eza juga turut andil dalam menyiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam acara nikah pada umumnya. Remaja itu yang mengurus segala dekorasi serta maharnya. Sedangkan Alessa, gadis itu mengurus bagian konsumsi, jadi tidak heran jika konsumsinya mahal dan enak-enak.
"Akhirnya kita jadi pasutri" ucap Ari seraya memeluk Monika dari samping.
"Apasih?! Sana lo jauh-jauh dari gue!" Seru Monika seraya berontak berusaha melepaskan pelukan Ari
"Sshhh.. gak boleh gitu sama suami, dosa" ucap Ari tepat di telingan Monika dengan nada rendahnya seraya mengeratkan pelukannya.
Monika? Ughh.. jangan ditanya! Gadis itu bahkan mematung mendengar ucapan Ari, kini di perutnya serasa ada ribuan kupu-kupu yang berterbangan menimbulkan sensasi menggelitik.
Beralih pada pasangan suami istri yang baru saja melangsungkan hijab kabul. Mereka terlihat sangat serasi dengan balutan jas dan gaun pengantin. Eza yang terlihat gagah dan tampan tentunya dengan jas yang dipakainya, hal itu mampu menarik perhatian dari siswi-siswi lain.
Alessa pun sama, gadis itu terlihat sangat cantik dengan gaun pengantin yang dipakainya. Meski gaun itu terlihat simpel, tapi terlihat sangat mewah dan pas saat Alessa yang memakainya. Gadis itu terlihat sangat cantik dengan rambut yang disanggul sedemikian rupa, jangan lupakan polesan make up yang tidak terlalu tebal membuat gadis itu tak bosan jika dipandang.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALEZA (END)
Teen FictionEND (cerita lengkap) ~~~ "Mau minta tol-" "Gak bisa gue sibuk" "Bentar aja gak bisa ya?" "Gue lagi nemenin Fia. Lo pergi sendiri bisa kan?!" "Ohh Fia lebih penting dari gue ya" ~~~ "Ibarat hukum atom" "Hukum atom?" "Ada saatnya memiliki, dan ada saa...