Kesempatan

487 25 5
                                        

~~~

'Setiap orang berhak mendapat kesempatan, tetapi kadang orang itu tidak menggunakan kesempatannya dengan baik yang berakhir membuat semuanya berantakan'

•Alessa Virancya Fernand•

~~~

Alessa yang sedang bersantai di apartemennya pun terganggu dengan kedatangan seorang remaja yang masih menjabat sebagai kekasihnya itu. Ya, karena diantara mereka berdua belum ada yang mengakhiri hubungan itu jadi bukankah mereka masih menjadi sepasang kekasih? Ah.. atau lebih tepatnya sepasang selingkuhan? Entahlah, Alessa tidak mempedulikan itu sekarang. Masalahnya, mengapa remaja itu tiba-tiba datang ke apartemennya? Padahal Alessa berniat tidak melakukan kegiatan apapun malam ini, karena acara praktek nikah tadi pagi membuatnya merasa lebih lelah dari biasanya.

"Ngapain Lo ke sini?" Tanya Alessa yang masih bersandar pada kusen pintu dengan tangan yang terlipat di dada.

"Gak sopan sama suami" ucap Eza datar dengan smirk yang terpatri di bibirnya.

Ha?

Alessa yang mendengar penuturan Eza barusan pun hanya mengerjap polos.

"Ck. Gue mau nagih malam pertama" ucap Eza cepat membuat Alessa tersedak ludahnya sendiri.

"GILA LO?!" Seru Alessa setelah menetralkan ekspresinya.

Eza hanya mengangkat sebelah alisnya menatap dalam mata Alessa,

"Dosa nolak suami" ucapnya datar dengan seringainya yang errr.. seraya menarik pelan tangan Alessa dan membawanya masuk ke dalam apartemen gadis itu.

Alessa yang tangannya ditarik begitu saja pun langsung panik, pikirannya sudah melayang kemana-mana. Bahaya! Gadis itu dengan cepat berontak berusaha melepaskan cekalan tangan Eza, tapi bukannya terlepas Eza malah lebih erat memegang tangannya.

"Woi woi woi Lo mau ngapain anjirr!! Lepasin woi! Jangan gila ya Lo, kita nikah cuma bohongan anjir. Lo main nagih malam pertama aja!!" Seru Alessa dengan sangat panik ditambah remaja itu menariknya menuju kamarnya berada.

Sontak gadis itu membulatkan matanya, rasa paniknya semakin membuncah sekarang. Oh God! Sucikanlah pikirannya saat ini! Batinnya frustasi.

"HUUUAAAA KAKEKK TOLONGIN LESSAA!! HUAA LEPASIN EZAA GUE GAK MAUUU!!" Serunya histeris seraya berusaha melepaskan tangan Eza dari tangannya.

Eza yang sedari tadi mendengar suara Alessa pun mendengus pelan,

Ck, gadisnya itu berisik sekali!

Eza menghentikan langkahnya saat sampai di depan kamar Alessa, dia membuka pintunya dan mendorong Alessa masuk ke dalamnya, membuat gadis itu semakin panik dibuatnya.

Ah.. menggemaskan sekali gadisnya ini!!

"Ganti baju cepat. Gue tunggu di bawah, dan ingat, gue.gak.nerima.penolakan!" Ucap Eza dengan penuh penekanan di kalimat terakhirnya.

Eh?

Loh?

Ha?

Alessa hanya berdiri mematung dengan wajah cengonya, gadis itu mengerjap pelan. Kenapa remaja itu menyuruhnya mengganti baju? Bukannya dia menagih malam pertamanya?

Pikiran gadis itu melayang kemana-mana saat ini, masih mencerna maksud dari kekasihnya itu.

"Kok diem? Gue mau nagih malam pertama kita dengan ngajak Lo jalan-jalan, jadi cepat, nanti keburu malam" ucap Eza yang berhasil menarik kesadaran gadis itu dari lamunannya.

ALEZA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang