Sakit

1.5K 59 2
                                    

Banyakin voment nya yukk;)

Happy reading sayang😌

~~~

'Terkadang gue bingung. Yang sebenarnya pacar gue itu siapa sih?'

~~~

Seorang gadis sedang bergelut dengan selimutnya. Cahaya mentari pagi menerobos tirai mengenai wajah gadis yang sedang tertidur.

Merasa terganggu, gadis itu membuka matanya perlahan, mencari ponselnya dan menyalakannya

Gadis itu yang semula melihat jam pada ponselnya, kini matanya beralih pada nama beberapa orang yang menghubunginya semalam

27 panggilan tak terjawab dari Ervan, 35 panggilan tak terjawab dari Feza😒, 274 pesan dari 5 chat

Gadis itu mengabaikannya, dan berlalu menuju kamar mandi di kamarnya. Selesai dengan ritual mandinya, Alessa duduk di meja belajarnya. Ia menelungkupkan kepalanya di lipatan tangan, sedikit meringis kala rasa sakit menyerang kepala dan perutnya.

Alessa kembali mengangkat kepalanya saat samar-samar mendengar ketukan pintu kamarnya. Ia membuka pintu dan melihat Vey yang tertawa melihatkan giginya yang belum sepenuhnya tumbuh.

Alessa berjongkok, menyamakan tingginya dengan Vey

"Kenapa Vey? Tumben ke kamar Kak Lessa pagi-pagi?" Tanya Alessa seraya mengelus kepala Vey sayang

"Ka main main" ucap Vey merentangkan kedua tangannya

Alessa terkekeh, lalu menggendong Vey dan membawanya masuk ke dalam kamarnya.

"Kamu tunggu sini bentar ya, kakak mau sisir rambut dulu" ucap Alessa saat menurunkan Vey di tengah tempat tidurnya. Vey mengangguk lucu mendengar ucapan Alessa

Sekarang Alessa sedang memakai lipbalm, guna menutupi bibirnya yang terlihat sedikit pucat. Setelah selesai, Alessa kembali menghampiri Vey yang duduk melihatnya

"Kaka antik" ucap Vey dengan senyumnya

"Buset dikira gue barang apa? Dibilang antik" gumam Alessa pelan agar Vey tidak mendengarnya

"Sayang, bukan antik. Tapi, cantik" ucap Alessa mengajari Vey

"Cantik" ucap Vey meniru ucapan Alessa

"Nah itu baru bener, pinter banget sih cantiknya kakak" ucap Alessa gemas

"Vey mau main a- argh" Alessa meringis kala rasa sakitnya kembali terasa

"Ka Ecca akit?" Tanya Vey dengan wajah polosnya

"Enggak kok, kakak gak sakit. Oh iya, Vey udah makan belum?" Tanya Alessa

Vey menggeleng sebagai jawaban,

"Makan dulu yuk, nanti baru main, oke?" Ajak Alessa

"Oce ka" jawab Vey dengan mengangguk

Alessa pun menggendong Vey dan membawanya ke meja makan. Ia melihat Citra, Daren, Rion, Aksa, dan Mara sedang duduk menikmati sarapannya

"Pagi" ucap Alessa

"Pagi" jawab semuanya yang ada di meja makan

Alessa duduk di kursinya seraya memangku Vey,

"Sayang, sini sama Mama, kasihan Kak Lessa susah makannya" ucap Mara seraya mengulurkan tangannya hendak menggendong Vey

Vey menggeleng,
"Gak mau. Mau cama Ka Ecca" jawab Vey menolak untuk digendong Mara

ALEZA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang