Pantai

1.1K 48 0
                                    

Enjoy bestiee:*



















~~~

'Gamon kok sama fiksi'

~~~

Alessa baru saja memasuki rumahnya dengan membawa beberapa buku di tangannya. Ya, sesuai janji Eza, dia membelikan Alessa beberapa novel dan buku pelajaran

"Dari mana kamu?!" Tanya Citra dingin

"Beli buku Ma" jawab Alessa dengan senyumnya seraya menunjukkan buku pelajaran yang ada di tangannya

Tentu saja Alessa tidak menunjukkan novelnya, sebab Citra akan marah besar jika tahu bahwa dirinya membeli novel yang menurut Citra dan Daren tidak ada manfaatnya. Alessa menaruh novelnya di tas sekolahnya saat hendak pulang tadi

"Bagus. Ganti baju, makan. Setelah itu belajar!" Titah Citra tak terbantahkan

"Iya Ma" jawab Alessa tersenyum senang, sebab dirinya merasa bahwa Citra mulai peduli padanya

Keesokan harinya, Alessa sedang berada di kelasnya menunggu bel masuk berbunyi dengan membaca novel yang dibelinya kemarin. Earphone terpasang apik di telinganya.

Alessa menutup novelnya dan melepas earphone dari telinganya saat merasakan bahunya ditepuk pelan, gadis itu menoleh

"Kenapa?" Tanya Alessa

"Gue sedih" lirih Villa

"Kenapa lagii?" Tanya Alessa gemas

"Ceritanya sad ending anjir huaaaa mana pemeran utamanya meninggoy lagi" jawab Villa

"Yaelah lo masih stuck sama cowok fiksi lo sampai sekarang?" Tanya Monika

"Ya gimana gak stuck sama doi, dia manis, ganteng, cool, tajir jangan ditanya" ucap Villa dengan mesam mesem

"GAMON KOK SAMA FIKSI. SAMA YANG REAL DONG" ucap Ari lantang dari pintu kelas

"HEH MULUT SIAPA TUH?!" Sewot Villa seraya berbalik melihat ke sumber suara

"Gue. Mau apa lo?!" Sahut Ari nge-gas

"Ya lebih baik fiksi, udah jelas gak bisa digapai. Daripada real nyata di depan mata tapi gak bisa digapai. Cih" ucap Villa sinis

"Eh buset" gumam Ari

"Si papa beli kura-kura"

"CAKEPP" ucap teman-teman sekelas menyahuti ucapan Villa

"Eh muka gak seberapa, nyakitinnya gak kira-kira!" Seru Villa melanjutkan pantunnya

"Wooooo!" Seru siswi yang ada di kelas itu

"Mampus. Anak wattpad di lawan" ucap Sean seraya menepuk pelan pundak Ari

"Pak Mamat jadi pedagang" kini Ari membalas pantun Villa tadi

"CAKEPP"

"Bu Siti jalannya mundur"

"CAKEPP"

"Neng Villa cantik doang"

"WUIIHH"

"Eh goreng ikan mundur-mundur"

Sontak semua orang yang ada di sana tertawa mendengar akhir dari pantun Ari

Villa yang mendengar itu pun berdecak kesal, apalagi melihat senyum kemenangan di bibir Ari

"Anak ayam dikejar soang" kini Villa memulai aksinya

ALEZA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang