Happy reading guys<3
~~~
'Gak usah repot-repot benci gue, gue bahkan benci diri gue sendiri'
~~~
Seorang gadis sedang berada di toilet sekolah, membasuh wajahnya di wastafel
"Eh Lessa" ucap seseorang dari belakang tubuh gadis yang sedang membasuh wajahnya itu
"Gimana hubungan kamu sama Eza?" Tanya seseorang itu basa-basi
Gadis tadi, Alessa, membalikkan tubuhnya melihat ke asal suara
"Gak usah sok baik" ucap Alessa sinis
"Sok baik?" Tanya seseorang itu
"Lo ternyata jago ngedit ya, kenapa gak jadi editor aja, Fia?" Ucap Alessa lagi dengan senyum miringnya
"Maksud lo apa?!" Ucap Fia tak terima
"Gak usah pura-pura gak tahu. Gue udah tahu semuanya, kalau yang nyebar berita itu lo" ucap Alessa malas
Fia menegang mendengar ucapan Alessa barusan. Bagaimana bisa Alessa tahu bahwa dialah yang menyebarkan berita itu
"J-jangan asal nuduh deh lo!" Ucap Fia dengan tergugu
"Lo nyebarin berita itu karena lo berharap gue putus sama Eza bukan? Lo benci gue dari dulu karena gue jadi pacar Eza, lo cemburu" jelas Alessa telak
Bohong jika Alessa tidak mengetahui bahwa Fia menyukai Eza. Dia juga perempuan, jadi tahu mana yang sekedar mengagumi, mana yang sekedar sahabat dan mana yang menaruh rasa lebih dari itu
"Ya! Gue benci sama lo! Kenapa lo gak putus aja dari dulu sama Eza?! Kenapa harus lo, Le?! Gue benci sama lo!" Sentak Fia
Lihatlah, kini Fia memperlihatkan sisi aslinya. Alessa tersenyum miring mendengar pengakuan Fia, namun tak lama kemudian senyuman itu berubah menjadi senyum kecut
"Gak usah repot-repot benci gue, gue bahkan benci diri gue sendiri" desis Alessa
"Kalau gitu kenapa lo gak mati aja?!" Ucap Fia tajam
"Asal lo tahu, kalau bunuh diri itu gak dosa, gue udah lakuin dari dulu-" ucap Alessa dengan menjeda ucapannya
"Satu lagi, lo lupa gue siapa? Sepertinya lo salah cari lawan" lanjut Alessa dengan senyum tipisnya dan pergi meninggalkan Fia di sana
"Ngapain lo di sini?" Tanya Alessa saat melihat Ervan berdiri di depan kamar mandi
"A-a- itu gue habis angkat telfon iya habis angkat telfon" jawab Ervan salah tingkah
Alessa hanya mengendikkan bahunya mendengar jawaban Ervan dan berjalan melalui Ervan dengan kesalah tingkahannya
Ervan langsung mengikuti langkah Alessa saat melihat gadis itu melaluinya begitu saja
Rooftop. Alessa berhenti di rooftop sekolah, memandang situasi sekolah dari atas sana
Hanya ada satu pertanyaan yang ada di benaknya, mengapa?. Mengapa semua orang menginginkannya pergi dari dunia ini? Seolah ia tidak berguna di dunia ini
"Bosen hidup gue, Van" ucap Alessa dengan mata yang masih memandang ke bawah sana
"Heh mulutnya" tegur Ervan
Alessa membalikkan tubuhnya dengan cengirannya menatap Ervan
"Kenapa lo gak bilang-"
"Kalau sebenarnya Fia yang nyebarin berita itu?" Potong Alessa cepat

KAMU SEDANG MEMBACA
ALEZA (END)
Teen FictionEND (cerita lengkap) ~~~ "Mau minta tol-" "Gak bisa gue sibuk" "Bentar aja gak bisa ya?" "Gue lagi nemenin Fia. Lo pergi sendiri bisa kan?!" "Ohh Fia lebih penting dari gue ya" ~~~ "Ibarat hukum atom" "Hukum atom?" "Ada saatnya memiliki, dan ada saa...