Tekanan

644 34 0
                                    

Happy reading <3










~~~

'Terkadang hidup perlu tekanan untuk bisa maju ke depan'

~~~

Tiga minggu berlalu, Alessa sudah sembuh total. Dia sudah bisa beraktivitas seperti biasanya, sekolah, dapat tugas, sambat, belajar, lalu sambat lagi. Itulah aktivitas Alessa semenjak sembuh, dipenuhi dengan sambat. Sepertinya Alessa tertular virus sambat Villa :)

"Woi Anabel!!" Seru Alessa memanggil seorang gadis yang sedang berjalan di koridor seraya melambaikan tangannya ke arah gadis itu.

Dengan segera, Alessa berlari kecil menghampiri gadis yang sedang menatapnya kesal,

"Nama aku Bela, bukan Anabel!!" Seru gadis itu kesal

"Yaelah.. lagian nama lo itu Salsabila, kenapa panggilnya Bela? Aneh banget" sahut Alessa dengan mengendikkan bahunya

"Oh ya, Anabel lo-"

"BELA! BUKAN ANABEL!!" Sewot Bela menatap Alessa garang

"A-ah.. hahaha iya iya, Bela. Bel, lo kan sekelas sama ketua songong itu, nih gue titip buat dia" ucap Alessa seraya memberikan sesuatu pada Bela

Bela mengernyit bingung mendengar ucapan gadis di depannya ini,

"Ketua? Songong? Siapa?" Tanya Bela bingung

Alessa mengangguk mendengarnya,

"Iya, itu si Eza" jawab Alessa

"Heh! Gak boleh gitu! Sama pacar sendiri juga" sahut Bela saat tahu siapa yang dimaksud Alessa

Sedangkan Alessa hanya mengendikkan bahunya mendengar ucapan Bela

"Nih, lo kasih ke dia. Bilang, gue mager ke sananya, jadi gue titipin ke lo. Udah ya, bayy" ucap Alessa langsung nyelonong pergi meninggalkan Bela

"Terima kasihnya?!" Tanya Bela sedikit teriak pasalnya Alessa sudah jauh

"IYA SAMA-SAMA!" Teriak Alessa menanggapi ucapan Bela

"Ish. Lessa mah nyebelin, untung cantik" ucap Bela menatap punggung Alessa yang mulai tak terlihat oleh matanya.

Alessa berjalan menuju kelasnya dengan bersenandung pelan, sesekali membalas sapaan murid lain

"Jika memang ini tak ada harapan
Mengapa aku yang harus jadi tujuan?
Saat hatimu terluka, aku yang jadi obatnya
Tanpa pernah kauhargai cinta dan kasih yang setulus iniii~~ uhuk uhuk"

Oke sepertinya Alessa tidak bisa mengambil nada tinggi, alhasil dirinya tersedak:)

"Sumpah ya, gue papasan sama crush gue tadi pliss"

"Crush lo siapa?"

"Ya siapa lagi kalau bukan Kak Eza. Ketua Demonic Gang"

Mendengar nama kekasihnya disebut, Alessa yang sedang mengatur nafasnya akibat tersedak tadi pun langsung mendengarkan obrolan ketiga adik kelasnya itu

"Yakin banget lo nge-crushin Kak Eza" ucap salah satu temannya

"Yakinlah" jawab gadis itu

"Yeu. Siapa tahu Kak Eza udah punya cewek" timpal teman satunya

"Hh.. gak mungkinlah, secara kan selama ini kita gak pernah lihat Kak Eza jalan bareng sama cewek" ucap gadis itu menyangkal

"Ye kan siapa tahu. Lagian Kak Eza ganteng, pakai banget. Gak mungkin lah dia gak punya pacar" sahut temannya

ALEZA (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang