Vote dulu yuk maniss;)
~~~
'Dua kata, takdir sialan!'
_Alessa Virancya Fernand_
~~~
Semua orang dibuat kalang kabut oleh satu gadis yang tiba-tiba hilang tanpa kabar. Seorang bodyguard yang berdiri di depan pria berumur itu sudah pucat pasi, pasrah jika akan kehilangan kepalanya saat ini.
"Menjaga satu cucu ku saja tidak becus!" Desisnya menatap tajam orang yang ada di depannya itu.
"Hanry Skyle" ucapnya dengan suara yang membuat orang-orang di sana merinding mendengarnya.
Sedangkan orang yang disebut namanya, menelan ludahnya susah payah. Tamat sudah riwayatnya.
"Y-ya tuan" jawabnya tegas meski sedikit terbata.
Bodyguard itu, Hanry Skyle atau kerap disapa Hans, sudah merapalkan berbagai macam doa dalam hatinya. Berharap nona mudanya segera ditemukan dalam keadaan baik-baik saja tanpa luka sedikit pun. Sungguh, bagaimana pun ia belum siap kehilangan bagian tubuhnya ini. Wajahnya semakin pucat pasi, keringat dingin sudah membasahi seluruh tubuhnya, merasakan aura dari tuannya itu sudah membuatnya sulit bernafas.
"Kau sudah melalaikan tugas mu untuk menjaga cucu kesayangan ku. Itu artinya, kau sudah siap untuk kehilangan kepala mu bukan?" Ucap Fernand dengan senyuman yang membuat orang-orang bergidik ngeri.
"Maaf-"
"APA DENGAN MAAF MU ITU BISA MENGEMBALIKAN CUCU KU, SIALAN?!!" Murkanya.
Semua orang yang ada di ruangan itu bergetar ketakutan melihat kemarahan tuan mereka.
'Tuhan.. saya belum menikah dan belum merasakan ehem-ehem, masa saya akan kehilangan kepala saya terlebih dahulu sebelum merasakan keduanya'- batin Hans menangis.
Ayolah, siapa yang tidak takut kehilangan kepalanya? Bahkan di usia yang masih muda seperti dirinya.
Fernand tersenyum dengan sebilah pisau yang berputar di tangannya. Semua orang yang ada di sana menahan nafas, melihat pisau yang ada di tangan Fernand. Hey teman, itu bukan pisau biasa. Pisau itu terdapat tombol yang dapat mengubah pisau kecil itu menjadi pedang panjang yang sangat tajam.
"Gara-gara kau tidak becus menjaga cucu ku, kini dia hilang entah dimana. Kalau sampai nanti malam Alessa belum kembali, kau harus mengucapkan salam perpisahan pada kepala mu itu!" Ucapnya dingin.
"Itu berlaku pada kalian semua. Sekarang cari cucu ku sampai ketemu!" Perintahnya yang langsung dilaksanakan oleh para bodyguard itu, terutama Hans, pemuda itu langsung ngacir setelah menundukkan sedikit kepalanya memberi hormat.
~~~
Bugh
"Dimana cewek gue, sialan!"
"Udah gue bilang, tuh cewek ngilang duluan anj*ng!"
Bugh
Bugh
Arghh
"Lo pikir gue percaya sama omong kosong Lo itu? Cih" desisnya tajam.
"Za, Za, udah Za. Mati nanti tuh anak orang!!" Seru Kevan seraya menarik lengan Eza, berusaha menghentikan pukulan remaja itu.
"Diem anj*ng!" Eza menyentak tangan Kevan kasar, emosinya kian memuncak.
Bugh
Satu pukulan dilayangkan Sean tepat mengenai rahang Eza. Remaja itu yang tak siap, jatuh tersungkur.

KAMU SEDANG MEMBACA
ALEZA (END)
Roman pour AdolescentsEND (cerita lengkap) ~~~ "Mau minta tol-" "Gak bisa gue sibuk" "Bentar aja gak bisa ya?" "Gue lagi nemenin Fia. Lo pergi sendiri bisa kan?!" "Ohh Fia lebih penting dari gue ya" ~~~ "Ibarat hukum atom" "Hukum atom?" "Ada saatnya memiliki, dan ada saa...