Vote dulu yukk;)
Enjoy guys<3
~~~
'Ingat, siapa cepat dia dapat. Dikala renggang, para jomblo merapat'
~~~
Kini Alessa, Villa, dan Monika sedang berada di rooftop sekolah. Saat ini guru-guru sedang rapat, jadi semua kelas jamkos
"Le, menurut lo siapa yang nyebarin berita itu?" Tanya Villa
Alessa yang sedang menutup matanya pun hanya menggelengkan kepalanya pelan. Villa menghela napas pelan melihat respon Alessa,
"Terus sekarang gimana? Semua orang jadi benci lo, terutama Eza. Hubungan lo yang jadi taruhannya kalau gini" ucap Villa lagi
"Soal orang benci gue, gue gak peduli. Lagian gak semua orang penting bagi gue" jawab Alessa
'Mungkin..'- batin Alessa
"Dan soal Eza? Hubungan lo?" Tanya Villa
"Gue.. gak tahu" jawab Alessa pelan
"Ck! Lo kenapa gak putus aja sih sama Eza?!" Kesal Monika
Alessa membuka matanya perlahan dan berbalik menatap Monika dengan satu alisnya terangkat,
"Lo kenapa dari dulu nyuruh gue putus sama Eza? Lo.. suka sama dia?" Tanya Alessa sinis
"Y-y-ya ya gak gitu-" jawab Monika gugup
"Mon" panggil Villa mengingatkan
"Hh.. salut gue sama lo. Oh iya, kan sekarang gue lagi renggang nih sama cowok gue, kenapa gak lo tikung aja sekarang? Kenapa? Gak mampu?" Tanya Alessa
"Maaf, Le.. gue-"
"Ah udahlah. Gue cabut" ucap Alessa memotong ucapan Monika dan berlalu pergi meninggalkan rooftop
Alessa berniat pergi ke perpustakaan guna menenangkan pikirannya. Di tengah perjalanan, Alessa bertemu dengan Sean, Ari, dan Geo. Tentu saja ada Eza di sana.
"Oi, Le. Lo gakpapa?" Tanya Ari menyapa Alessa
"Gakpapa kok" jawab Alessa dengan senyum manisnya
"Aduh ukhti senyumnya jangan manis-manis, akhi jadi diabetes ini" canda Geo
"Bisa aja lo, Ge" ucap Alessa dengan tawanya
"Centil banget" sinis Eza
"Eh oh iya, Sean, sini dong tutupin gue. Tadi pagi ada yang bilang katanya gue gak boleh nampakin wajah gue di depan dia soalnya" ucap Alessa santai
Sean yang gedek dengan sikap Eza pun menuruti ucapan Alessa,
"Le, lo kalau dari deket gini cantiknya nambah" ucap Sean sengaja memanasi Eza
"Jangan deket-deket! Nanti lo ketularan jadi pembunuh lagi" cetus Eza dingin
Sedangkan Alessa hanya diam mendengar ucapan kasar Eza
"Gak usah diladenin. Btw, nanti malam lo sibuk gak?" Tanya Sean
"Luang kok gue" jawab Alessa
"Bagus. Temenin gue ke toko buku mau?" Pinta Sean
"Waduhh pepet terus man. Jangan kasih kendor!!" Seru Ari
"Mantap. Gercep ya, Yan" ucap Geo dengan tawanya
"Boleh, jam tujuh ya" jawab Alessa dengan senyumnya
"Cih. Beneran murahan ternyata. Bitch! Ini nih kalau gak akur sama orang tuanya, udah jadi pembunuh, bitch lagi" ucap Eza sinis dan berlalu meninggalkan keempat orang itu
KAMU SEDANG MEMBACA
ALEZA (END)
Novela JuvenilEND (cerita lengkap) ~~~ "Mau minta tol-" "Gak bisa gue sibuk" "Bentar aja gak bisa ya?" "Gue lagi nemenin Fia. Lo pergi sendiri bisa kan?!" "Ohh Fia lebih penting dari gue ya" ~~~ "Ibarat hukum atom" "Hukum atom?" "Ada saatnya memiliki, dan ada saa...