01-LAVELVER BAND

149K 5.6K 163
                                    


Sorakan dan teriakan memenuhi luasnya lapangan SMA Santana saat ini. Riuhnya tepuk tangan, serta sahutan-sahutan suara para murid SMA Santana dalam menyambung lagu semakin memperlihatkan bagaimana keseruan para murid dalam menyaksikan band kebanggaan SMA Santana.

"Cause I don't care when I'm with my baby, yeah..." Suara merdu sang vocalis dalam menyanyikan lagu milik Justin bieber-- yang berjudul-- I don't care. Semakin menimbulkan pekikan heboh para siswi Sma Santana.

"YEAH, YOU'RE MAKING ME LIKE MAYBE I AM SOMEBODY!!!"

Teriak mereka heboh mengikuti sang Vocalis. Keseruan semakin bertambah ketika sang drummer tersenyum lebar sambil mengangkat sticknya tinggi-tinggi setelah aksinya melakukan solo drum. "CAUSE I DON'T CARE AS LONG YOU JUST HOLD ME NEAR!!"

"ME NEAR!!" Sambung mereka segera. Tak lupa pekikan tambah menjadi-jadi ketika di bagian akhir lagu, sang gitaris turut bernyanyi disertai senyuman tipisnya yang membuat para penontonnya heboh sendiri.

"You can take me anywhere. .. "

"ANYWHERE, ANYWHERE!!!"

Setelah lagu berakhir. Keriuhan itu tidak reda, para murid baru berdesak-desakan untuk mendekati bagian depan panggung. Ya, hari ini adalah acara penutupan masa orientasi sekolah. Dan penampilan dari Lavelver Band adalah puncak acara yang paling di nanti-nanti setiap tahunnya. Para personelnya tentu berbeda-berbeda, tapi di tahun ini Lavelver Band menjadi terkenal karena para personelnya yang membawa Lavelver Band manggung ke beberapa Caffe di kota Yogyakarta. Dan tentu hal itu menjadi alasan beberapa murid memilih bersekolah di SMA Santana.

"Kak Edwin minta tanda tangannya kak!" Sosok gadis berkacamata berhasil menerobos padatnya murid-murid lain yang berebutan meminta tanda tangan sang drummer.

"Boleh sayang, boleh.." Kata cowok berkulit sawo mateng itu seraya menandatangani buku gadis berkacamata yang kini sudah memerah seperti kepiting rebus. Gadis itu tersipu mendengar nada bicara sang drummer Lavelver Band.

"Makasih, kak!"

"Oke,"

Cowok bernama lengkap Edwin Pangestu, mulai mendekati teman-temannya yang sedari tadi menatap dirinya malas. "Kalian lesu banget sih! Bahagia dikit napa!" Ia merangkul sosok Vocalis Lavelver Band. Azfansadra Deliano, cowok itu lantas menepis lengan Edwin. "Jangan dekat-dekat sama gue dulu! Gue haus! Mau minum!"

"Masih sempatnya lo, mau minum! Lo gak liat para cewek-cewek neriakin nama lo!" Ucap Edwin. Gemas, sekali.

"Ya, gimana gue enggak haus coba! Kalian milih lagu, enggak koordinasi dulu sama gue, untung gue hapal lirik!"

Edwin, kembali melambai-lambaikan tangannya ke arah para penonton yang masih berseru heboh. Cowok itu kemudian melirik sosok keyboardist Lavelver Band. "Woi, Juan! Jangan lempeng mulu muka lo! Senyum dikit!"

"Mereka makin, heboh, nanti." Jawab cowok bernama lengkap Juan Reksadipa Handoko. Selama Lavelver Band manggung, jarang ada yang mendengar Juan berbicara ataupun bernyanyi dari balik mic. Senyum manisnya terlalu bikin candu. Ia, mengesankan.

Azfan tertawa renyah. "Yang ajak dia masuk ke Lavelver Band, siapa sih?"

"Lo, mau gue keluar?"

"Janganlah!" Ujar Azfan. Tentu, yang paling ngotot mengajak Juan bergabung ke Lavelver Band adalah Azfansadra Deliano. Sangat disayangkan jikalau Lavelver Band tanpa Juan. Karena dia memiliki musikalisasi paling tinggi. Jago bikin aransemen musik dan melodi yang indah. Tanpa Juan, personel Lavelver Band mungkin sudah bubar.

TENTANG LAKAPALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang