05-Kontrakan Lakapala

54.5K 2.7K 56
                                    

Tangan lebarnya masih mencengkeram erat pergelangan tangan sang pacar. Masa bodoh! Dengan reputasi Lavelver Band, dia tidak memedulikan pertanyaan beberapa cewek yang berpapasan dengannya di parkiran caffe Victoria.

Setelah berada di trotoar jalan, Lakapala menyetop taksi yang tengah melaju tergesa. Sementara Jani belum berani bersuara, takut jika emosi Lakapala semakin memuncak. Meski Jani tahu, semarah-marahnya Lakapala. Cowok itu tidak pernah meluapkan emosinya pada Jani.

"Masuk.." dia bersuara. Tatapannya masih terpaku pada jok belakang taksi.

"Laka kamu tahu kan, kalau aku nggak berani naik taksi sendirian?" kata Jani. Cewek itu melirik Lakapala yang langsung memejamkan matanya.

"Gue antar.." ujarnya segera, lalu masuk ke dalam taksi. Baru setelahnya Jani ikut masuk walaupun terlihat ragu-ragu.

"Kenapa bisa ada di sana?"

Lakapala menghela napas, seraya menyandarkan kepalanya pada jendela taksi. Bukan karena Lakapala posesif, bukan. Tapi karena dia tahu Jani akan langsung ketakutan, melihat banyaknya orang asing seperti tadi. Jani tipikal cewek pemalu, sulit untuk akrab dengan siapa pun. Introvert, mungkin itu sebutan yang pas untuk pacarnya.

"diajak Adiba.." jawab Jani.

Hening, lagi. Keduanya sama-sama menikmati suasana malam kota Yogyakarta dari balik Jendela taksi. Sebenarnya baru kali ini suasana hening meliputi keduanya disaat bersama. Selalu ada, cerita Jani. Pun begitu dengan Lakapala. Baik di room chat, di telepon, dan ketika bertemu secara langsung mereka tidak pernah kehabisan topik.

"Adiba suka sama Laka.." suara Jani mengejutkan Lakapala.

Cowok itu menatap Jani berkerut. "Lo ngomong apa tadi?"

Jani menoleh dengan wajah polosnya, lalu ia mengangguk. "Iya, Adiba suka sama Lakapala dari lama.."

Lakapala mengamati wajah Jani. Tanpa mengatakan apa pun cowok itu terus menikmati raut pacarnya. Lalu sudut bibirnya melengkung tipis.

"Jangan khawatir," hanya itu. Lakapala tidak memperjelas apa maksud dari ucapannya. Namun, satu hal yang perlu diketahui Jani. Bahwa tidak akan ada satu cewek pun yang bisa membuat nya berpaling dari Jani. Dan tidak akan pernah ada. Lakapala berani jamin untuk ini.

"Aku takut Adiba tahu kalau kita pacaran Laka, dan dia bakal makin benci sama aku.."

Merupakan suatu kebiasaan Jani. Cewek ini terlalu mengkhawatirkan tentang perasaan orang lain. Alasan, Lakapala tidak pernah menunjukkan kebersamaan nya dengan Jani secara terang-terangan di sekolah juga karena cewek ini takut akan membuat penggemar Lakapala kecewa. Makanya, selama dua tahun ini Jani dan Lakapala menjalani hubungan diam-diam.

"Udah sampai.." ujar Lakapala bersamaan dengan taksi yang mereka tumpangi berhenti di depan sebuah rumah besar berlantai tiga.

"Laka, aku.."

"Nanti gue kabarin kalau udah nyampe rumah," ucap Lakapala seraya membukakan seat belt Jani.

Cewek itu mengerucutkan bibirnya, kesal. Ingin rasanya dia menjambak rambut hitam legam Lakapala saat ini juga. Namun, cewek itu memilih mengangguk lalu keluar dari taksi.

TENTANG LAKAPALATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang