d u a p u l u h e m p a t

4.7K 216 28
                                    

Jangan lupa vote!

Caryn menghela napasnya saat telinganya terasa berdengung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caryn menghela napasnya saat telinganya terasa berdengung. Mendengar obrolan bertema pekerjaan antara mama dan papanya membuat Caryn kesal. Sejak ia masuk ke dalam mobil, Maya dan David tidak mau menghentikan obrolan walau hanya sebentar saja, seakan tidak menganggap keberadaan Caryn di tengah mereka.

Gadis itu lebih memilih untuk memfokuskan dirinya dengan handphone, ia akan membalas pesan-pesan Gavin yang belum ia baca sejak istirahat pertama siang tadi. Sejak mendengar keputusan dari orang tuanya, mood Caryn berubah berantakan. Biasanya pesan-pesan yang dikirimkan oleh Gavin mampu meningkatkan mood Caryn, namun kali ini semuanya terasa salah di mata gadis itu.

Seusai membalas pesan dari Gavin, ia memilih membuka galeri, bernostalgia dengan foto keluarga beberapa tahun silam. Kala itu ia masih duduk di bangku sekolah dasar, dulu setiap Caryn mendapat peringkat pertama di kelasnya, ia selalu diajak oleh Maya dan David pergi jalan-jalan. Mereka akan menuruti keinginan Caryn ke mana pun itu. Caryn kecil penuh limpahan kasih sayang dari papa dan mamanya.

Semuanya berubah saat ia masuk ke SMP, Maya dan David mulai sibuk dengan bisnis mereka yang mulai berkembang. Caryn mulai sering ditinggal ke luar kota, sejak saat itu ia merasa hidupnya berubah. Tidak ada jalan-jalan, tidak ada family time. Bahkan perubahan itu mampu membuat prestasi Caryn menurun drastis.

Caryn tersentak saat mendengar suara pintu mobil tertutup. Ia baru sadar jika telah sampai di basement apartemen. Dengan gerakan cepat ia keluar dari mobil, kemudian melangkah membuntuti sang mama. Sedangkan David berjalan berlawanan arah dengan mereka, entah untuk apa Caryn tidak tahu.

Tunggu! Sepertinya ia tidak asing dengan tempat ini, bahkan ia sangat mengingatnya. Caryn menggelengkan kepalanya beberapa kali, positif thinking, mungkin saja desain ruangannya sama.
Ia semakin ketar-ketir saat masuk ke dalam lift. Sejauh ini semua yang ia lihat benar-benar sama, jangan bilang jika unit apartemennya berada di gedung ini, gedung yang sama dengan apartemen milik Abrisam. Padahal ia berharap dengan kepindahannya ke sini dapat memperkecil peluang Abrisam datang ke rumahnya secara tiba-tiba.

"Ma, unit apartemennya di lantai berapa?"

"Lantai empat, unit 55," balas Maya.

'Mampus gue' batin Caryn.

Kebetulan macam apa ini? Bagaimana bisa orang tuanya membelikan unit apartemen yang bersebelahan dengan unit milik Abrisam? Niat hati ingin menghindar, eh malah terjebak. Caryn sangat yakin jika Abrisam tahu, hidupnya semakin tidak baik-baik saja. Mengingat ia akan tinggal sendirian di sini, ditambah ia jauh dari pengawasan orang tuanya.

Caryn berusaha menormalkan ekspresi wajahnya saat lift telah berdenting, menandakan jika besi kotak itu berhenti di lantai yang mereka tuju. Ia berjalan mengikuti langkah Maya dengan wajah tertunduk, berharap tidak berpapasan dengan cowok brengsek itu.

Bastard BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang