l i m a p u l u h d u a

2.4K 129 16
                                    

Jangan lupa bintangnya, Sayang!

Sudah lebih dari seminggu Caryn tidak bertatap muka langsung dengan Abrisam, tepatnya setelah tragedi di unit apartemennya waktu itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sudah lebih dari seminggu Caryn tidak bertatap muka langsung dengan Abrisam, tepatnya setelah tragedi di unit apartemennya waktu itu. Hal itu membuat hidupnya jauh lebih tenang, tapi di sisi lain ada perasaan aneh yang sulit dijelaskan.

Kehidupan sekolah berjalan seperti biasa, Caryn pergi dan pulang ke sekolah menggunakan jasa taksi online. Jujur dengan uang bulanan seadanya tarif taksi online di setiap harinya cukup memberatkan, tapi Caryn tidak punya pilihan lain, ia merasa lebih aman menggunakan jasa taksi online dibandingkan transportasi umum lainnya.

Caryn tiba di sekolah disambut dengan tatapan tak bersahabat dari penduduk sekolah. Tak sedikit pula yang memberikan hinaan berupa kalimat sindiran. Tidak hanya satu dua orang saja, hampir setiap murid yang tengah berpapasan dengannya bereaksi sama. Tentu saja hal itu membuat Caryn merasa curiga, pasti ada yang tidak beres berkaitan dengan dirinya.

Kecurigaan Caryn kian bertambah ketika ia tiba di koridor terakhir menuju ke ruang kelasnya. Para siswa yang kebanyakan adalah tetangga kelasnya memandanginya dengan sinis. Bahkan beberapa diantaranya mencemooh dengan kalimat tidak pantas.

Alih-alih merespon mereka, Caryn memilih bergegas masuk ke dalam ruang kelasnya, berharap menemukan ketenangan di dalamnya. Namun harapannya tidak sesuai dengan kenyataan, seperti dikompak, seluruh penghuni kelas memberikan tatapan setajam belati.

Dengan dada berdebar Caryn memilih berjalan ke arah bangkunya, Vela dan Alice juga telah duduk dengan tenang. Belum sempat menyapa keduanya, Caryn dihadiahi sebuah tamparan dari sahabatnya, Vela.

"Kenapa, Vel?" tanya Caryn dengan lembut.

"Nggak usah sok manis di depan gue! Gue udah muak dengernya!" sinis Vela. Wajahnya memerah, gadis itu tengah diselimuti oleh amarah.

"Ada apa, sih, Vel? Gue ada salah sama lo, ya?"

"Dasar cewek munafik! Gue nggak nyangka lo bisa berlagak baik di depan banyak orang! Sejak kapan lo bisa jago drama kayak gini, bitch!" hardik Vela.

Tentu saja suara Vela yang cukup melengking membuat teman sekelasnya tertarik, mereka bergegas mengerubungi Caryn dan Vela. Tidak hanya mereka, bahkan siswa dari kelas lain juga ikut mendekat ke kelas Caryn.

Caryn meneguk ludahnya, tidak mengerti mengapa sang sahabat bisa semarah ini padanya. Caryn yang tengah dilanda kebingungan tak henti untuk bertanya. "Gue beneran nggak ngerti apa maksud lo, Vel. Lice, sebenarnya ada apa, sih? Kenapa mereka ngelihatin gue kayak gitu?"

Alice hanya diam tak merespon. Bahkan ia memalingkan wajahnya ke arah lain.

"Anjing! Bisa-bisanya lo masih tanya kenapa," sahut Vela. Raut kekecewaan tercetak jelas di wajah gadis itu.

"Gue beneran nggak tahu, Vel! Jelasin apa susahnya, sih!" ujar Caryn nyaris berteriak.

Respon Vela yang tidak bersahabat, disertai tatapan tajam dari teman sekelasnya membuat Caryn dilanda kebingungan.

Bastard BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang