e n a m p u l u h

682 58 13
                                    

Eits, baca part sebelumnya dulu ya, biar ngga lupa, hehe.

Jantung Caryn memompa lebih cepat ketika melihat perkelahian di depan matanya langsung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jantung Caryn memompa lebih cepat ketika melihat perkelahian di depan matanya langsung. Dengan tertatih ia beranjak dari posisinya, dan berjalan mundur untuk menjauh dari area perkelahian, berjaga-jaga untuk menghindari salah sasaran.

Tangannya terlihat bergetar ketika hendak membuka tas yang ia kenakan. Butuh waktu sekitar satu menit untuk berhasil membuka benda itu. Caryn meraih ponselnya, berniat untuk menghubungi salah seorang anak CRUELBOYS agar datang ke lokasi mereka saat ini.

Satu nama yang terlintas di tengah rasa paniknya, Elang. Tanpa basa-basi ia meminta bantuan kepada cowok itu melalui pesan, tak lupa mengirimkan lokasinya saat ini.

Tepat ketika ponselnya masuk ke dalam tas, ia dikejutkan dengan seseorang yang secara tiba-tiba menarik paksa pergelangan tangannya. Gadis itu menoleh, berusaha melepaskan tangannya dari cowok dengan pakaian serba tertutup.

"Lo siapa? Lepasin!" hardik Caryn. Wajahnya kentara sekali jika tengah dilanda rasa panik.

"Diam!" sentak cowok itu.

Bola mata Caryn membesar kala melihat cowok itu mengeluarkan sesuatu dari saku jaketnya, sebuah kain kecil berwarna putih bersih. Caryn yang paham berusaha melepaskan diri semampunya. Kakinya mencoba menendang ke tubuh cowok itu sebagai bentuk perlawanan, sayangnya tenaganya tidak ada apa-apanya dibandingkan kelincahan cowok itu dalam menghindar.

"SAM! TOLONGIN GUE!" teriaknya.

Puncaknya, cowok itu mengubah posisinya menjadi di belakang gadis itu, tangannya merangkul bagian leher, berusaha menahan pergerakan Caryn. Tanpa bisa diprediksi, cowok itu membekap mulut Caryn menggunakan kain putih yang telah ditetesi dengan cairan alkohol.

Dalam waktu kurang dari satu menit, Caryn mulai kehilangan kontrol tubuhnya, kepalanya terasa berat dengan pandangan mata berkunang-kunang. Beberapa detik selanjutnya gadis itu sudah tak sadarkan diri.

Seringai cowok itu terbit kala sang korban dapat lumpuh dengan mudah. Dalam satu kali hentakkan ia berhasil mengubah posisi gadis itu agar mudah untuk dibopong. Ia menoleh sekilas ke arah area perkelahian, mereka masih aktif menyerang. Kesempatan ini tidak disia-siakan oleh cowok itu, dengan langkah gontai ia membawa Caryn menuju mobil yang terparkir sekitar enam meter dari lokasinya saat ini.

Cowok itu memposisikan Caryn pada bangku depan, tak lupa memasang seatbelt agar tubuh gadis itu tidak jatuh kala ada guncangan di jalan. Selanjutnya ia ikut masuk ke dalam mobil, menyalakan mesin, lalu melajukan mobil meninggalkan area perkelahian lebih dulu. Memang ini tujuan mereka menyerang Abrisam, guna mengalihkan fokus sang rival, kemudian membawa gadis itu sebagai bahan tawanan mereka.

***

Menyadari jika tidak melihat keberadaan sang kekasih membuat Abrisam menaruh kecurigaan. Dengan langkah tertatih ia menghampiri motornya, tentunya dengan tatapan menelisik ke sekitar, mencari keberadaan Caryn yang tiba-tiba hilang dari jangkauan matanya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Bastard BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang