Tinggalin jejak banyak-banyak!
"Kembaliannya ambil aja, Pak," ujar Caryn sembari menyerahkan uang lima puluh ribu kepada driver ojek online yang ia sewa jasanya.
"Terima kasih ya, Neng. Semoga lancar sekolahnya," balas pria berjaket hijau seraya tersenyum ramah.
"Amin, hati-hati di jalan, Pak."
"Siap, Neng."
Caryn mengamati pria paruh baya itu hingga tidak terjangkau oleh pandangannya. Pagi ini ia kembali menyewa jasa ojek online untuk mengantarnya ke sekolah setelah kurang lebih satu tahun ia berangkat bersama Gavin. Rasanya sangat senang, apalagi saat melihat wajah sumringah driver ojek online tadi.
Tidak seperti biasanya, hari ini Caryn berangkat pagi-pagi sekali. Ia berangkat dari apartemen pukul enam pagi, lalu tiba di sekolah pukul enam lebih dua puluh menit. Caryn tersenyum tipis kala melihat suasana sekolah yang cukup berbeda dari biasanya, pagi ini lahan parkir belum diisi begitu banyak kendaraan. Keadaan sekolah juga masih senggang, jumlah para siswa yang sedang berlalu lalang dapat dihitung dengan jari. Ada hal lain yang menyita perhatiannya, Caryn tidak menemukan kendaraan Abrisam di parkiran sekolah, hal itu membuat ia merasa sedikit lebih lega. Sebenarnya tujuannya berangkat lebih awal dari biasanya untuk menghindar dari Abrisam. Apalagi kejadian semalam masih membekas di ingatannya, bahkan hampir semalaman ia tidak bisa tidur gara-gara kejadian itu berputar di otaknya.
Caryn sengaja meminta Gavin untuk tidak menjemputnya seperti yang biasa cowok itu lakukan. Alasannya, karena Caryn belum memberi tahu Gavin jika ia sudah tidak lagi tinggal di rumah lamanya, selain itu ia sengaja memberi sedikit jarak, agar memudahkan Caryn untuk melepaskan Gavin nantinya.
Berbicara tentang melepaskan Gavin, sebuah ide tiba-tiba terlintas di otaknya. Mengapa ia tidak mencoba melakukan cara lain? Seperti backstreet misalnya, ia bisa mengatakan pada Abrisam jika ia dan Gavin telah mengakhiri hubungan mereka, padahal sebenarnya ia masih berpacaran walaupun secara diam-diam. Bukan kah hal itu lebih baik? Ia dan Gavin masih bisa mempertahankan hubungan mereka, walaupun harus secara diam-diam. Kenapa cara ini baru terpikirkan sekarang?
Caryn tersenyum tipis kala melihat Alice tengah sibuk menulis sesuatu di bukunya. Sepertinya gadis itu tengah mengerjakan tugas rumah, sudah menjadi pemandangan biasa jika Alice berangkat lebih awal untuk mengerjakan tugas rumah di sekolah. Katanya, Alice lebih fokus jika mengerjakan di sekolah dibandingkan ia mengerjakan di rumah. Bukan tanpa sebab, gadis itu memiliki adik kembar yang sering mengganggunya, hal itu yang membuat Alice malas untuk mengerjakan tugas di rumah.
"Alice!" sapa Caryn penuh antusias.
Alice mendongak, ekspresi wajahnya terlihat bingung kala melihat Caryn tengah berdiri di dekat pintu. Lantas ia melirik jam tangan yang melingkar di pergelangan tangannya, tidak biasanya Caryn tiba di sekolah sepagi ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard Boyfriend
Teen Fiction[Update Setiap Sabtu] Disarankan follow sebelum membaca⚠️ 16+ Hidup Caryna Jasmine yang semula baik-baik saja seketika berubah saat ia tak sengaja mengintip kegiatan Abrisam Chandra, ketua CRUELBOYS. Hanya karena ketidaksengajaan yang Caryn lakukan...