e m p a t p u l u h s a t u

3.8K 238 16
                                    

160+ vote bisa yukkk!

Caryn yang tengah asik menjelajahi mimpinya terpaksa harus bangun karena merasakan perutnya bergemuruh. Bibirnya melenguh pelan, tubuhnya bergerak perlahan. Tidak berselang lama mata yang dihiasi bulu mata melengking itu terbuka sempurna.

Gadis itu terdiam beberapa saat, mengumpulkan nyawa sembari menggabungkan memori otak yang terpencar. Bersamaan dengan itu juga tatapannya mengarah pada jam dinding yang kini menunjukkan pukul tujuh malam.

"Lah baru jam tujuh? Perasaan gue tidur udah lama banget, deh," beo Caryn keheranan. Pasalnya ia merasa jika telah tidur sangat lama, faktanya ia tidur tidak lebih dari dua jam saja.

"Mana nih perut protes minta makan lagi," lanjutnya sembari mengusap perutnya.

Dengan malas Caryn menyingkirkan selimut yang menutupi setengah tubuhnya. Kemudian masuk ke dalam toilet untuk buang air kecil sekaligus mencuci mukanya. Untung saja Caryn sudah menyempatkan diri untuk mandi dan berendam, jadi ia hanya perlu mencuci muka untuk menyegarkan wajahnya.

Lima menit kemudian Caryn keluar dari toilet dengan wajah lebih segar dari sebelumnya. Rambutnya yang semula acak-acakan kini telah dicepol tinggi, bertujuan agar tidak mengganggu kegiatannya di dapur nanti.

Caryn keluar dari kamar dengan bersenandung kecil, menyanyikan lagu-lagu yang saat ini tengah berseliweran di aplikasi toktok. Namun ketika kakinya menginjak area dapur tubuhnya mendadak mematung, apalagi jika bukan melihat pemandangan di hadapannya.

Abrisam dengan santainya berdiri di depan kulkas sembari menegak air mineral yang merupakan stok terakhir miliknya. Jika kalian berpikir sebotol air mineral yang menjadi masalahnya kalian salah, melainkan Abrisam tengah minum dengan bertelanjang dada. Bahkan cowok itu hanya mengenakan bokser sebagai bawahannya. Dengan kondisi demikian cowok itu terlihat begitu menggoda, apalagi gerakan jakun naik turun membuat damage cowok itu semakin bertambah.

Buru-buru Caryn mengalihkan pandangannya kala Abrisam menyadari kehadirannya. Sebab, Caryn merasa malu sendiri melihat tubuh atas Abrisam yang tidak terbalut apapun. Apalagi ketika matanya tak sengaja melihat bagian pusat tubuh Abrisam.

"Mau ngapain ke sini?" tanya cowok itu.

"Ya mau makan lah, ya kali mau nyuci," jawab Caryn seenaknya.

"Percuma, nggak ada makanan."

"Gue masih punya mie instan satu kok," balas Caryn. Gadis itu lantas berjalan mendekat ke arah kitchen set, membuka laci-laci yang berada di sana, namun semuanya kosong.

"Ganti baju, kita makan di luar."

Seketika Caryn menghentikan gerakannya, berusaha mencerna perkataan Abrisam, siapa tahu ia salah dengar kan.

"Kebiasaan banget," cibir Abrisam. Cowok itu mendekat ke arah Caryn, membalikkan tubuh gadis itu. Jari telunjuknya terangkat menuju wajah Caryn, jari panjang itu bergerak menelusuri wajah Caryn. Bermula dari dahi, hidung, dan berhenti di bibir.

Bastard BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang