Happy reading!
Author POV
Sepasang kekasih berseragam putih abu tengah asik menyantap bakso di sebuah warung tenda. Suara lalu lalang kendaraan bagaikan alunan lagu bagi mereka, bukan tanpa sebab, warung bakso itu berada di tepi jalan raya.
"Ryn, mulai Senin nanti aku nggak bisa antar jemput kamu. Jadwal jam tambahan padet banget," ucap Gavin membuka obrolan.
Caryn menelan baksonya dengan cepat, lalu menyeruput es jeruknya. "Iya, Kak. Aku berangkat naik ojek online."
Gavin tersenyum tipis. "Iya, doain aku biar dapat nilai yang bagus nanti. Biar bisa dapatin beasiswa."
"Amin. Aku yakin Kak Gavin bakalan dapat nilai bagus, karena Kak Gavin orangnya rajin banget," ucap Caryn. Ia tahu betul bagaimana sosok Gavin, kekasihnya itu tak pernah melewatkan waktu untuk belajar.
"Itu bentuk usahaku, kadang orang yang berusaha keras kalah sama orang yang beruntung," ucap Gavin.
"Kak Gavin pasti bisa kok, tetap semangat," ucap Caryn seraya menepuk bahu cowok itu.
Gavin meletakkan tangannya di atas telapak tangan Caryn. "Makasih udah mau bertahan sejauh ini, Ryn. Kamu cewek hebat dan sabar. Entah nantinya kita berjodoh atau berpisah, kamu tetap akan jadi cewek terbaik yang pernah aku temui."
"Kok Kak Gavin bilang gitu, sih? Aku kurang suka dengernya," ucap Caryn diakhiri bibirnya yang mengerucut.
Gavin menatap dalam ke arah Caryn. "Ya mau gimana lagi? Selama apapun kita bersama, kalau Tuhan nggak berkehendak kita berjodoh ya sudah. Tapi aku berharap kamu yang jadi jodohku kelak."
"Yang dibilang Kak Gavin bener juga. Tapi aku nggak peduli, pokoknya saat ini aku sayang banget sama Kak Gavin," ucap Caryn manja.
"Iya, aku tahu. Pulang sekarang, yuk, udah mau malam," ajak Gavin.
Caryn mengangguk setuju, dengan cepat ia bangkit dari duduknya. Lalu berjalan sedikit tergesa ke arah kasir. Ia yang akan membayar bakso yang ia dan Gavin makan.
Mungkin bagi kebanyakan orang apa yang dilakukan Caryn kurang lah pantas. Tapi Caryn tidak peduli, ia yang mengajak Gavin untuk membeli bakso, cowok itu juga sudah bilang jika tak punya uang untuk membayar tagihan mereka. Bagi Caryn, Gavin menyayanginya dengan tulus sudah lebih dari cukup.
Tak lupa Caryn membeli dua porsi bakso yang dibungkus untuk ibu Gavin dan adiknya. Hal yang sudah biasa ia lakukan jika ia dan Gavin makan bersama. Maklum saja, ia tak bisa melakukan hal itu pada orang tuanya.
"Makasih, Pak," ucap Caryn seraya menerima kantung plastik yang berisi bakso.
Setelah mendapatkan baksonya, Caryn berjalan menghampiri Gavin yang sudah siap di atas motornya. Ia tak bisa menahan kedutan di ujung bibirnya saat Gavin memakaikannya helm.
***
Terlihat seorang gadis tengah memindahkan beberapa barang dari rak ke keranjang belanjaan. Di tengah perjalanan Caryn baru ingat jika persediaan pembalutnya sudah habis. Lalu ia meminta Gavin untuk mengantarkannya ke minimarket yang tak jauh dari rumahnya. Sedangkan Gavin sendiri telah pulang.
Tidak adanya kendaraan di rumah membuat Caryn memilih pergi ke minimarket setelah pulang sekolah seperti sekarang. Walaupun terkadang ia harus keluar malam-malam karena lupa jika persediaan makanannya habis.
Sebenarnya Caryn memiliki sebuah mobil yang dibelikan oleh orang tuanya satu tahun yang lalu. Tapi mobil itu dipinjam oleh kakak sepupunya yang berada di Jogja. Jadilah Caryn seperti anak kos, melakukan apapun sendiri, tapi tidak tugas rumah tentunya.
Hubungan Caryn dengan orang tuanya bisa dibilang kaku, bagaimana tidak? Orang tua Caryn sibuk mengurus bisnis travel yang membuat mereka jarang pulang ke rumah. Dan jika tidak salah mereka meninggalkan rumah sudah lebih dari dua bulan.
Terkadang melihat hubungan anak dan orang tua yang harmonis membuat Caryn iri. Tak ada teman curhat dikala ia mengalami masalah berat. Ia memang memiliki kekasih dan sahabat, tapi mereka tetap tidak bisa menggantikan peran orang tua untuk Caryn.
Gadis itu tersentak saat seseorang menepuk pundaknya. Ia mengerjapkan matanya berkali-kali, ia baru sadar jika tangannya masih berada di pembalut yang berada di rak.
"Kenapa Mbak? Saya lihat dari tadi Mbaknya diam."
Caryn menoleh, menatap karyawan minimarket yang tadi menepuk pundaknya. Ekspresi kebingungan sangat nampak di wajahnya.
"Oh ini, saya lupa mau beli apa," kilahnya.
"Oh, saya kira Mbaknya kenapa-napa. Kalau gitu saya permisi, kalau Mbaknya butuh bantuan bisa panggil saya," ucap karyawan minimarket itu dengan sopan.
Caryn mengangguk mengerti. Detik selanjutnya ia melanjutkan kegiatan belanjanya yang sempat tertunda. Ia membeli beberapa kebutuhan pribadi.
Entah mengapa hari ini Caryn merasa tenang, bukan tanpa sebab, Abrisam tidak mengganggunya dua hari terakhir. Lebih tepatnya setelah gosip tentang Abrisam ramai dibicarakan anak-anak Moonlight.
Tak memungkiri jika Caryn merasa takut, bagaimana pun juga dirinya ikut terlibat dalam gosip itu. Tapi untung saja wajahnya di foto itu tidak lah terlihat, jika saja wajahnya terpampang jelas, sudah dipastikan ia akan menjadi bahan pembicaraan anak-anak Moonlight.
Sebenarnya ia ingin menceritakan hal yang ia alami kepada sahabatnya, namun ia takut jika mereka menjadi incaran Abrisam. Cukup ia yang menanggung semuanya, ia tak ingin orang lain menjadi korban Abrisam hanya karena kebodohannya.
Caryn menggelengkan kepalanya, lalu berjalan menuju kasir yang sudah tidak ada antrean. Ia tak ingin memikirkan hal apapun tentang Abrisam hari ini. Caryn hanya ingin menikmati hidupnya tanpa ada sedikitpun bayangan tentang cowok brengsek itu.
"Totalnya seratus sembilan belas ribu dua ratus, Kak," ucap kasir.
Dengan cekatan Caryn membuka dompetnya, lalu memberikan selembar uang seratus ribuan dan selembar dua puluh ribu. "Kembaliannya buat donasi aja, Mbak," ucap Caryn cepat.
Penjaga kasir itu mengangguk paham, lalu ia memberikan belanjaan Caryn beserta struk belanja. Gadis itu segera mengambilnya, lalu berjalan meninggalkan minimarket untuk pulang ke rumah. Ia ingin cepat-cepat mengistirahatkan tubuhnya yang lelah.
_______________________________________________
Updatee! Hehe seharusnya aku update Sabtu kemarin, tapi baru bisa update sekarang. Gapapa, dari pada nggak sama sekali kan. Semoga suka yaa
Purwodadi, 1 Maret 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard Boyfriend
Teen Fiction[Update Setiap Sabtu] Disarankan follow sebelum membaca⚠️ 16+ Hidup Caryna Jasmine yang semula baik-baik saja seketika berubah saat ia tak sengaja mengintip kegiatan Abrisam Chandra, ketua CRUELBOYS. Hanya karena ketidaksengajaan yang Caryn lakukan...