170 vote dalam waktu 3 hari auto double up. Kali ini ga bohong, soalnya udah ada stok chapter wkw
Caryn mematut pantulan dirinya di cermin dengan seulas senyum tipis. Ia baru saja selesai bersiap untuk pergi ke sekolah. Ia menyempatkan membuka layar ponselnya sebentar sebelum meninggalkan kamarnya. Setelah memastikan tidak ada chat yang masuk, baru lah Caryn beranjak keluar dari kamar.
Baru tadi malam Caryn merasa hidupnya kembali tentram dan damai, sebab Abrisam tidak datang mengganggunya sejak siang kemarin. Cowok itu menghilang secara tiba-tiba, bahkan saat Caryn mengecek akun media sosial milik Abrisam, semuanya tidak aktif.
Jika ditanya bagaimana perasaan Caryn ketika tidak ada Abrisam jawabannya adalah bahagia. Namun entah mengapa ada sedikit perasaan khawatir dengan kondisi Abrisam, bagaimana jika cowok itu ternyata telah tewas dan mayatnya tergeletak begitu saja di tepi jalan yang sepi? Atau malah Abrisam diculik oleh musuhnya dan organ vital tubuhnya dijual? Baru membayangkan saja sudah membuat Caryn bergidik.
Dalam dua detik, ekspresi yang semula khawatir berubah bungah ketika mengingat suatu hal. Seulas senyum kemenangan tercetak di bibirnya, jika yang Caryn pikirkan benar-benar terjadi, bukankah hal yang bagus? Hidupnya akan jauh lebih tenang, dan ia bisa kembali bersama Gavin tanpa adanya gangguan dari Abrisam. Lagipula hidup Caryn terasa penuh tekanan semenjak Abrisam masuk ke dalam cerita hidupnya.
Caryn keluar dari unit apartemennya dengan perasaan bahagia. Bahkan ketika ia melewati unit apartemen Abrisam, senyumnya bertambah cerah. Ternyata hanya membayangkan jika cowok itu menghilang dari hidupnya sudah membuat Caryn sebahagia ini.
***
"Berapa ongkosnya, Pak?"
"Udah dibayar sama pacarnya kok, Neng."
"Pacar saya?" tanya Caryn sembari menunjuk dirinya sendiri.
"Iya, Neng. Ya kali pacarnya saya," balas sopir taksi itu dengan nada becanda.
Caryn terlihat berpikir sejenak. Ia berdecak sebal ketika mengingat jika Abrisam telah menjadi kekasihnya, ya walaupun hanya cowok itu yang menginginkannya.
"Ohh, kalo gitu saya duluan, Pak. Makasih banyak," ucap Caryn. Ia tidak ingin bertanya lebih lanjut kepada pria paruh baya itu, lagipula beliau hanya menjalankan tugasnya saja.
"Iya, sama-sama, Neng," balas sopir taksi itu dengan ramah.
Caryn lantas keluar dari taksi online itu, ia meninggalkan seulas senyum sebelum menutup pintu mobil. Sebenarnya ia tidak berniat untuk menggunakan jasa taksi online, namun saat ia tiba di lobby apartemen, bapak tadi menghampirinya. Beliau mengatakan bahwa ada seorang cowok seusia Caryn meminta agar sopir itu mengantarkan Caryn ke Moonlight Senior High School. Gadis itu sudah berupaya untuk menolak, namun bapak itu memohon agar Caryn mau diantar, beliau juga meyakinkan Caryn jika ia tidak akan berbuat macam-macam. Pada akhirnya, Caryn tidak kuasa untuk menolak. Lagipula lumayan juga, ia bisa menghemat ongkos.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bastard Boyfriend
Fiksi Remaja[Update Setiap Sabtu] Disarankan follow sebelum membaca⚠️ 16+ Hidup Caryna Jasmine yang semula baik-baik saja seketika berubah saat ia tak sengaja mengintip kegiatan Abrisam Chandra, ketua CRUELBOYS. Hanya karena ketidaksengajaan yang Caryn lakukan...