s e m b i l a n b e l a s

5K 217 12
                                    

Sebelum baca klik bintang dulu yukk

Caryn mengucap syukur dalam hati saat motor Gavin berhasil masuk ke dalam area sekolah dua detik sebelum gerbang ditutup

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Caryn mengucap syukur dalam hati saat motor Gavin berhasil masuk ke dalam area sekolah dua detik sebelum gerbang ditutup. Seandainya mereka telat dua detik saja bisa dipastikan mereka berdua akan terlambat masuk ke sekolah.

"Untung aja nggak telat," ucap Caryn seraya melepas helm dari kepalanya.

Gavin tersenyum tipis. "Iya."

"Aku ke kelas duluan ya, Kak. Tugasku ada yang belum selesai," pamit Caryn.

"Kebiasaan. Makanya kalo ada tugas segera dikerjakan, kalo ada kesulitan kamu bisa minta tolong sama aku," balas Gavin seraya menyingkirkan anak rambut yang hampir masuk ke mata Caryn.

"Iya, Kak. Aku ke kelas dulu ya, mau minta contekan sama Alice," ucap Caryn.

Tanpa menunggu balasan Gavin, ia berjalan meninggalkan cowok itu. Tugas dan contekan adalah kebohongan semata, sebenarnya dari ekor matanya ia bisa melihat sosok Abrisam yang tengah memperhatikannya dengan mata tajamnya.

Caryn berjalan sedikit tergesa, menghindari berpapasan dengan sosok Abrisam. Sebab, ia bisa melihat jika cowok itu tengah berjalan ke arahnya, kali ini sendirian, tidak ada anggota CRUELBOYS yang biasa mengekor di belakangnya.

BRUK!

Caryn mengumpat dalam hati saat tubuhnya terjatuh ke lantai dengan posisi tengkurap. Dengan menahan rasa malu Caryn bangkit dari posisinya, matanya menatap tajam ke arah Abrisam selama tiga detik. Hanya tiga detik, karena setelahnya Caryn memutuskan kontak mata mereka.

"Makanya kalo jalan matanya dipake," sinis Abrisam.

Mereka berdua sukses menjadi pusat perhatian para siswa yang tengah berlalu lalang di koridor sekolah. Banyak diantara mereka yang memilih berhenti untuk menyaksikan adegan gratis di depan mereka.

Caryn mengucap kata sabar dalam hati saat mendengar ucapan Abrisam. Padahal ia tahu jika Abrisam sengaja menjulurkan kakinya di depan Caryn, hingga membuat ia tersungkur. Cowok itu memang licik, dengan mudah memutarbalikkan fakta.

"Maaf nggak sengaja," ucap Caryn. Mengalah adalah keputusan yang paling tepat.

Ia berniat meninggalkan Abrisam di koridor sekolah, namun cowok itu menahan lengannya dengan cara mencengkram lengan Caryn lumayan kuat, membuat gadis itu meringis pelan.

"Lo ngehina gue!" gertak Abrisam. Matanya berkilat tajam, dengan urat-urat yang tercetak jelas di permukaan kulitnya.

"Awh lepasin, Sam! Gue nggak ngehina lo sama sekali, gue juga nggak sengaja nabrak lo," ucap Caryn. Ia berusaha melepaskan tangan Abrisam yang masih mencengkram lengannya dengan kuat.

Bastard BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang