satu

11.4K 852 162
                                    

Jisung melihat gelagat aneh dari pria berwajah cantik yang duduk di sebelahnya "Kenapa lo?".

"Nggak papa." Felix menjawab singkat.

"Muka lo pucet banget. Lo sakit? Ayo gue anter ke UKS."

Belum sempat Felix menjawab, Jisung sudah berdiri dari tempat duduknya "Pak! Felix sakit. Saya izin buat nemenin dia di UKS ya!"

Pak Kun yang sedang menjelaskan materi di depan melihat ke arah Felix. Benar, muridnya itu terlihat sangat lemas kemudian dia menyuruh Jisung agar cepat membawanya ke UKS.

Jisung mengangguk. Dia langsung buru-buru membawa Felix keluar kelas.

"Yes. Akhirnya gue bisa bolos pelajarannya Pak Kun." Jisung bersorak senang.

Felix merotasikan matanya. Bisa-bisanya pria mirip tupai itu menjadikan Felix tameng agar dia bisa bolos pelajaran.

Setelah sampai UKS, Jisung membantu Felix merebahkan dirinya di ranjang.

"Argh" Felix meringis saat Jisung tidak sengaja menyentuh bagian Perutnya.

Jisung sedikit terkejut melihat wajah Felix yang seperti sedang menahan sakit. Kemudian Ia mencoba membuka Hoodie yang membalut tubuh mungil itu.

"Jangan!" Felix menghentikan tangan Jisung yang sudah memegang hoodienya.

Jisung mengangkat sebelah alisnya. "Kenapa? Gue cuma mau ngecek doang."

Melihat Felix yang terdiam, dengan cepat Jisung menarik hoodie Felix keatas. Mata Jisung membola. Bukan karena melihat tubuh seksi Felix, tapi karena luka di perut pria manis itu.

Jisung menatap Felix intens "Lagi?"

Dengan takut-takut, Felix mengangguk.

Jisung menghela nafasnya. "Kapan?"

"Kemaren."

"Dasar psikopat gila." Ingin sekali Jisung menendang wajah kekasih sahabatnya itu. Tapi dia tidak mau mati muda.

Jisung melihat kembali perut Felix. Disana terdapat goresan baru bertuliskan 'MINE'.

Kejadian seperti ini bukanlah hal aneh lagi bagi Jisung. Ya, tanpa dijelaskan pun Jisung sudah tau apa yang terjadi dengan Felix. Dia bersahabat dengan Felix sejak kecil, dan bisa di bilang tidak ada rahasia diantara mereka.

"Lo pasti belum makan kan?"

Felix nyengir lebar. Jisung ini sangat peka. Jadi kalau Felix berbohong pun pasti akan ketahuan.

Jisung mendengus kasar. "Tunggu sini. Gue ke kantin dulu."

"Oke, beliin bakso aja ya. Sambelnya yang banyak."

Jisung melotot. Apa tadi katanya? Bakso? Sambel yang banyak? Jangan harap Jisung akan membelikannya.

"Nih bakso." Jisung memberikan kepalan tangannya ke depan wajah Felix.

Felix tertawa ngakak melihat ekspresi muka Jisung yang menurutnya sangat lucu.

"Lo diem aja di sini."

Setelah mengatakan itu, Jisung langsung menuju kantin untul membeli makanan.

Jisung menyusuri koridor dengan riang. Padahal ini masih jam pelajaran. Bukan Jisung namanya jika takut ketahuan guru, dia ini sudah ahli dalam bolos membolos.

Hello SweetyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang