sembilan

3.3K 461 42
                                    

"I cannot breathe without you
Being right by my side, I'll die."

Jisung bernyanyi mengikuti lirik lagu yang sedang diputarnya.

"So, can you please come over closer
Hold me tight, right now-HAHH!!" Jisung terlonjak kaget  melihat Minho yang sedang duduk manis di depan televisi sambil menatapnya.

"Sejak kapan lo ada di situ?" Jisung perlahan mundur saat Minho menuju kearahnya.

"Sejak lo mandi." Minho tersenyum penuh arti ke arah Jisung.

"Mau ngapain lo?!" Jisung panik ketika Minho sudah berada di hadapannya.

"Menurut lo?" Minho mengunci pergerakan Jisung. Membiarkan tupai kecilnya terhimpit diantara dinding dan tubuhnya.

Jisung baru menyadari jika sekarang dia hanya menggunakan kimono berwarna putih tulang yang mengekspos paha mulusnya. Dan parahnya, Jisung tidak menggunakan dalaman apapun.

"Minggir! Gue mau ganti baju!" Jisung mendorong tubuh Minho. Namun percuma, tenaganya tidak cukup kuat untuk menggeser tubuh sang Dominan.

"Mau gue gantiin nggak?" Minho tersenyum mesum ke arah Jisung.

"NAJIS!! JAUH-JAUH LO DASAR OTAK MESUM!"

"Tapi lo suka kan?" Minho menaik turunkan alisnya.

"Nggak! Siapa juga yang suka sama badan lo yang jelek kek gitu."

"Kok lo tau kalo badan gue jelek? emang pernah liat?"

"Y-ya terserah lo lah. Awas!"

"Passwordnya dulu."

"Apaan sih pake password segala. Udah kayak kuis aja."

"Yaudah kalo ga mau. Disini aja sampe besok."

"Gue mau sekolah. Minggir nggak lo." Jisung masih berusaha mendorong tubuh Minho meskipun tidak ada hasil.

"Cium gue dulu."

"JBL JBL JBL. Jijik Banget Loh." Jisung memasang wajah jijik ke arah Minho.

Apa Minho merasa tersinggung dengan ucapan Jisung? Jelas tidak. Hal semacam ini sudah terlampau biasa dalam hubungan mereka. Kelakuan mereka berdua itu memang tidak pernah jelas.

"Ngomong sekali lagi dong. Gue pengen liat lo nggak bisa jalan seminggu nih."

Jisung memaksa otaknya yang lemot untuk berfikir dengan cepat. Sial, baru perfikir sebentar saja Jisung sudah pening. Dia tidak tau lagi harus beralasan apa agar Minho mau melepaskannya.

"Cium doang kan? Awas aja lo grepe-grepe gue."

Minho mengangguk saja.

Mau tak mau Jisung menuruti Minho. Daripada dia tidak masuk sekolah hari ini. Mana ada ulangan lagi.

Jisung memulainya lebih dulu, dia mendekatkan wajahnya pada Minho lalu melumat bibir tipis Dominannya dengan lembut.

Minho menyambutnya dengan senang hati. Awalnya Minho hanya mengikuti permainan Jisung, membiarkan tupainya memimpin ciuman mereka.

Namun saat Jisung hendak melepas ciumannya, tangan Minho justru menahan tengkuk Jisung dan tangan yang lain ia gunakan memeluk pinggang ramping kekasihnya hingga tidak ada jarak lagi diantara keduanya.

Jisung merutuk dalam hati. Dia lupa jika kekasihnya ini kelebihan hormon. Jadi tidak mungkin jika Minho akan puas hanya dengan ciuman singkat.

Minho masih terus memagut bibir Jisung. Menyesap bibir atas dan bawahnya secara bergantian hingga membuat Jisung melenguh karena ulahnya. Sekarang dia yang akan memimpin permainan yang menyenangkan ini.

Hello SweetyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang