dua puluh satu

2.9K 405 56
                                    

"Lo kenapa? Coba sini ngomong." Changbin menarik selimut yang menutupi seluruh tubuh Felix.

Pria manis itu masih tidak mau berbicara apapun.

"Masih nggak mau ngomong nih?" Changbin hendak pergi namun ditahan oleh Felix.

"Jadi?" Tanyanya lagi.

"Hyunjin bikin kesel. Dia bohongin aku. Katanya mau keluar bentar buat beli Cheesecake tapi masa iya antrinya sampe tiga jam lebih. Terus pas pulang badannya dia juga bau amis. Emang di toko kue ada yang jualan ikan apa." Felix berucap dalam satu tarikan nafas.

Rasanya tawa Changbin ingin meledak sekarang juga. Namun ia tahan lantaran melihat wajah Felix yang cemberut.

Sepertinya tadi Hyunjin tidak sadar jika dirinya terkena cipratan darah wanita itu sehingga menimbulkan bau amis pada tubuhnya. Untung saja Changbin sampai di rumah lebih dulu. Jadi dia bisa membersihkan diri sebelum Felix tiba di rumah.

Changbin jadi sedikit kasihan pada Hyunjin. Pemuda itu selalu saja terkena imbasnya.

Padahal Changbin yang baru saja menghilangkan dua nyawa masih bisa memeluk Felix dengan bebas sedangkan Hyunjin yang hanya terkena darah sedikit saja harus berpikir ekstra untuk mencari tahu kesalahannya yang sebenarnya tidak ada.

"Emang lo tau Hyunjin darimana?"

"Enggak" Felix memainkan jari-jari tangan Changbin.

"Terus kenapa nggak tanya-tanya dulu?"

"Dianya aja yang nggak peka. Udah salah malah nggak ngerasa salah lagi."

Changbin tersenyum simpul. Felix terlihat lebih menggemaskan saat sedang merajuk seperti ini. "Udah ya, nggak usah ngambek lagi. Nanti gue suruh Hyunjin kesini buat minta maaf. Oke?"

Felix mengangguk.

"Sekarang mau apa?"

"Cuddle" Felix mengangkat kedua tangannya ke atas dan mengerjapkan matanya lucu.

Changbin mencubit pipi Felix gemas. Ia pun ikut berbaring di sebelah Felix dan langsung memeluk pria mungil itu.

Felix merasa senang. Dia selalu saja dimanjakan oleh dua kekasihnya itu. Di perlakukan seperti anak kecil dan semua yang dia minta akan selalu dituruti, kecuali hal-hal yang bisa membahayakan dirinya.

Terkadang Felix merasa menjadi orang paling beruntung karena bisa memiliki dua orang yang sekarang menjadi kekasihnya itu. Namun tak jarang juga Felix merasa sedikit takut saat menghadapi sisi lain dari mereka yang sangat mengerikan.

Meskipun Felix percaya jika mereka berdua tidak akan melukainya. namun hingga saat ini, entah sudah berapa ratus nyawa yang hilang ditangan mereka hanya demi melindungi dirinya.

Felix sendiri tidak ingat bagaimana awal mula mereka bertemu. Yang Felix ingat adalah saat dia membuka matanya, dia berada disebuah rumah sakit dengan dua orang itu yang sedang menunggu dirinya.

Felix sempat bertanya banyak hal dan mereka berdua selalu bisa menjawab dengan tepat dan bisa menghilangkan rasa penasarannya sampai akhirnya Felix tidak pernah bertanya apapun lagi hingga sekarang.

Bagi Felix, memiliki Changbin dan Hyunjin sudah lebih dari cukup. Melihat bagaimana cara mereka berdua memperlakukannya membuat Felix tidak pernah merasa kekurangan kasih sayang sedikitpun. Masing-masing dari mereka selalu punya cara tersendiri untuk menunjukkan rasa sayangnya dan Felix menyukai itu.

"Mau gue panggilin Hyunjin sekarang?" Setelah mendapat anggukan dari Felix, barulah Changbin melepaskan pelukannya dan meninggalkan pria manis itu untuk memanggil Hyunjin yang berada dibawah.

Hello SweetyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang