Suasana malam di rumah minimalis bergaya eropa itu terlihat sangat sunyi.
Felix sudah tertidur pulas sejak beberapa menit yang lalu, sedangkan Hyunjin masih belum bisa memejamkan matanya.
Mereka berdua baru saja pulang dari rumah sakit setelah mendapatkan kabar kurang mengenakkan bagi orang normal namun tidak sama sekali bagi Hyunjin.
Chan tidak bisa diselamatkan.
Chan dinyatakan meninggal dunia setelah sempat kritis selama beberapa saat. Peluru yang berada di kepalanya menyebabkan pendarahan otak yang sangat parah hingga membuatnya nyawanya tidak tertolong lagi.
Dan Hyunjin buru-buru membawa Felix pulang saat Jisung memberitahunya jika Keluarga Bang sedang dalam perjalanan menuju ke rumah sakit. Hyunjin tidak akan membiarkan mereka melihat Felix disana. Mereka adalah bencana yang menyebabkan Felix menjadi seperti sekarang dan Hyunjin tidak akan rela jika sampai salah satu diantara mereka menampakkan dirinya dihadapan kekasihnya.
Sementara itu Jisung dan Minho masih berada disana untuk menunggu kedatangan keluarga Chan. Jisung sendiri yang menawarkan diri untuk tetap di sana sampai orang tua Chan tiba. Meskipun awalnya mendapat protes dari Minho, tapi tetap saja Minho akan kalah jika sudah beradu pendapat dengan pacarnya yang kelewat bar-bar itu.
Hyunjin mengusap rambut Felix pelan. Tiba-tiba dia kembali teringat kembali akan rencana yang Changbin usulkan tadi.
Hyunjin langsung menatap Felix yang sedang tertidur dipelukannya. Melihat wajah Felix yang sangat damai saat tertidur membuat Hyunjin tidak tega. Dia benar-benar tidak mau menyerahkan Felix pada Jeongin. Sekalipun Changbin sudah menjamin keselamatannya, tetap saja Hyunjin merasa keberatan.
Ini keputusan yang sangat sulit. Apapun bisa saja terjadi tanpa dikehendaki. Apalagi yang menjadi umpan adalah orang yang sangat berarti bagi Hyunjin maupun Changbin dan jika sampai mereka salah langkah, maka nyawa Felix lah yang menjadi taruhannya.
"Jangan pernah nyesel karna udah sayang sama aku ya." Hyunjin mencium pucuk kepala Felix sebentar. "Aku janji bakal terus jagain kamu sampai kapanpun."
Meski tidak mudah, Hyunjin harus tetap menentukan keputusannya. Ini semua juga demi Felix agar kekasihnya itu bisa menjalani kehidupannya dengan tenang tanpa adanya ancaman yang terus mengintainya.
Ini sudah terlalu lama. Sudah cukup Hyunjin dan Changbin membiarkan Seungmin dan para budaknya berkeliaran bebas. Sekarang saatnya mereka harus segera menyingkirkan hama menjijikkan itu sebelum lebih banyak lagi orang yang akan terlibat dalam hal ini.
*****
"Ino."
"Paan?"
"Seberapa banyak yang lo tau tentang mereka?"
"Mereka siapa? Ngomong yang jelas." Minho melirik Jisung sekilas lalu kembali fokus ke jalan.
"Felix sama dua bucinnya itu."
"Oh mereka. Ya cuma gitu-gitu aja sih. Kita kan kenal mereka barengan."
"Tapi kok kayaknya lo tau banyak banget. Padahal gue aja yang deket sama Felix malah ngerasa nggak tau apa-apa."
"Gue kasih tau gampangnya aja nih ya, Seungmin sama pacarnya punya rencana buat nyelakain Felix." Minho memberitahukan intinya saja karena dia terlalu malas untuk bercerita panjang lebar.
"Seungmin?" Tanya Jisung memastikan.
"Iya. Dan karna lo udah tau, mulai sekarang lo jangan deket-deket sama dia lagi. Ngerti?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Sweety
Teen Fiction"Jangan nangis." -Hj- "Selama ada gue, ga akan ada satu orang pun yang boleh nyakitin lo." "Tanpa seizin gue." -Cb- ⚠️HOMOPHOBIC DILARANG MENDEKAT⚠️ • NC🔞 • BxB Start : 12/1/22 End : 3/4/22 #1 in hyunlix 15/2/22 #2 in changlix 26/3/22 #1 in seungm...