"Kali ini gue nggak ada di pihak lo."
Jeongin menarik Seungmin menjauh lalu mendorongnya hingga membentur ke tembok.
Brak!
Suara pintu yang di dobrak paksa mengalihkan pandangan semua orang disana.
Jeongin terjatuh saat seseorang tiba-tiba menyerangnya.
"Kak Changbin.."
Jeongin hanya pasrah saat Changbin terus menghajarnya tanpa henti. Dia sama sekali tidak menghindar atau bahkan melawan.
Changbin tidak mengucapkan sepatah kata pun.
Tapi dilihat dari sorot matanya, sudah jelas jika saat ini dia sangat marah. Wajah pria itu juga terlihat berkali-kali lipat lebih menyeramkan dari biasanya.Dua orang itu terus berkelahi tanpa tahu jika saat ini Seungmin sudah tidak ada di tempatnya lagi.
Changbin masih melayangkan pukulan bertubi-tubi pada Jeongin yang sudah terkapar di lantai. Setelah melihat Jeongin yang tak sadarkan diri dengan tubuh yang babak belur, Ia lalu meninggalkan pria itu dan langsung menghampiri Felix yang terkulai lemah di atas lantai.
"Sayang.."
Ia melihat Felix yang juga melihat kearahnya. Changbin membuka kemeja yang menutupi tubuh ringkih itu.
Changbin bisa melihat semua luka itu dengan jelas. Beberapa bagiannya terlihat meninggalkan bekas yang sangat dalam.
Felix pasti kesakitan. Changbin melihat kearah Jeongin yang pingsan lalu kembali melihat ke arah Felix.
Changbin ingin mengangkat Felix namun ia kesulitan karena hampir tidak ada celah yang bisa ia pegang. Seluruh tubuh pria manis itu dipenuhi dengan luka yang masih basah.
Jika Changbin menyentuhnya, itu pasti akan sangat sakit.
Changbin mencoba membantu Felix untuk bangkit, tapi ternyata masih tidak bisa. Badan Felix terlalu lemas dan juga pergelangan kakinya yang memar hingga membuat Felix sulit menopang tubuh ringannya.
Tidak ada cara lain, Changbin terpaksa harus mengangkat Felix meskipun itu akan menimbulkan rasa sakit akibat luka dipunggung pria manis itu yang akan bergesekan dengan tangannya.
"Tahan sebentar ya."
Felix mengangguk kecil.
Melihat itu, Changbin pun melepaskan jaket miliknya dan dengan hati-hati memakaikannya ke tubuh bagian atas Felix yang tidak tertutup apa-apa.
Changbin mulai mengangkat Felix dengan hati-hati. Ia bisa melihat Felix yang memejamkan matanya rapat-rapat. Wajah pria manis itu juga terlihat sedang menahan sakit yang ada di tubuhnya.
Changbin segera membawa Felix keluar dari gedung itu untuk dibawa ke rumah sakit. Sialnya lagi, letak gedung itu cukup jauh dari kota dan jalannya yang sedikit susah sehingga akan membutuhkan waktu lebih lama untuk ia sampai disana.
Karena tidak bisa berbaring, Felix harus duduk di samping kursi kemudi dengan Changbin yang sesekali memeganginya agar pria manis itu tidak terjatuh karena tubuhnya yang masih lemas.
*****
Hyunjin terlihat serius mengamati seseorang yang sedang berjalan pincang dibawah sana.
Sebuah senapan yang sudah ia siapkan sejak tadi langsung diarahkan kepada orang itu. Hyunjin membidik satu titik ditubuh pria itu yang akan menjadi tempat pelurunya bersarang nanti.
Setelah target terkunci, Hyunjin memegang senapan miliknya semakin erat dan mulai menarik pelatuknya.
Dor!

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Sweety
Teen Fiction"Jangan nangis." -Hj- "Selama ada gue, ga akan ada satu orang pun yang boleh nyakitin lo." "Tanpa seizin gue." -Cb- ⚠️HOMOPHOBIC DILARANG MENDEKAT⚠️ • NC🔞 • BxB Start : 12/1/22 End : 3/4/22 #1 in hyunlix 15/2/22 #2 in changlix 26/3/22 #1 in seungm...