empat puluh enam

2.1K 356 45
                                    

Beberapa saat sebelumnya...

Chan hanya memandangi makanan yang kini sudah dingin karena di biarkan begitu saja sejak tadi. Selera makannya hilang entah kemana, padahal ia belum memakan apapun sejak kemarin.

Tangan Chan beralih mengambil sebuah undangan perayaan ulang tahun salah satu teman seangkatannya. Chan hanya melihatnya sekilas lalu meletakkannya kembali. Dia sama sekali tidak berniat untuk datang ke acara itu.

Padahal dulu Chan adalah anak yang terkenal ramah, ceria dan selalu berbaur dengan teman-teman sebayanya. Tapi sekarang Chan benar-benar berbeda, dia tidak pernah lagi pergi keluar bersama teman-temannya dan hanya menghabiskan waktunya untuk melamun di apartemennya. Chan jadi lebih pendiam dan tidak banyak omong. Pandangannya selalu menunduk saat berjalan di keramaian, dan prestasinya di sekolah juga menurun drastis.

Chan tidak lagi peduli dengan semua itu karena yang ada dipikirannya hanya Felix, Felix, dan Felix.

Chan pergi meninggalkan dapur dan menuju ke kamarnya. Dia ingin mengistirahatkan pikirannya sejenak. Ya, tidur mungkin bisa sedikit membantu.

Atau mungkin tidak?

Saat hendak memejamkan matanya, Chan sedikit terkejut ketika mendengar ponselnya yang terus bergetar. Chan mengambil ponsel miliknya dan disana terdapat banyak sekali notifikasi pesan dari seseorang yang tidak di kenalnya.

Karena penasaran, Chan langsung membuka pesan tersebut. Orang itu mengirim banyak sekali video yang entah apa isinya.

Chan memplay salah satu video tersebut.

"Jalan?"

Chan mengeryitkan dahinya ketika mengetahui jika isinya hanyalah rekaman cctv jalanan biasa. Tapi kemudian ada sesorang wanita yang datang dengan membawa sebuah pistol yang disembunyikan dibelakang tubuhnya.

"Felicia?" Ucap Chan tak yakin. Ia mempause video itu lalu memperhatikannya lebih jelas lagi.

Chan mengingat-ingat lagi saat dimana dia sedang berada di danau dan tiba-tiba Felicia datang menghampiri dirinya.

Baju, celana, sepatu, hingga gaya rambut Felicia sama seperti wanita dalam rekaman itu.

Chan masih mencoba meyakin dirinya jika wanita itu bukanlah adik bungsunya. Ia mengezoom kearah dimana wanita itu mulai mengarahkan pistolnya. Awalnya Chan tidak tahu sampai akhirnya orang yang menjadi target tersebut menolehkan kepalanya dan membuat Chan terkejut.

"Hyunjin?"

Chan semakin bingung dengan semua ini. Akhirnya Chan memutar semua video yang dikirim seseorang itu dari awal hingga video terakhir.

Chan meremas ponselnya kuat-kuat. Dia baru tahu jika ternyata selama ini Felicia bekerja sama dengan Jeongin untuk melenyapkan Felix.

Ting!

Sebuah pesan masuk dari nomor yang sama langsung menarik perhatian Chan.

Restoran Shy Fontana, 20.15 KST.

Sepertinya Chan tidak asing dengan Restoran itu.

Chan berlari ke dapur untuk mencari sesuatu disana.

Ketemu!

Ia melihat kembali undangan yang ia dapat dari temannya. Dan benar saja, alamat yang tertera disana sama dengan alamat yang dikirimkan orang tadi.

Pandangan Chan beralih pada jam tangan di pergelangannya. Sekarang pukul 19.50 KST, itu artinya Chan mempunyai waktu 25 menit untuk sampai disana.

Tanpa membuang waktu lagi, Chan langsung berganti pakaian dan menuju ke lokasi itu. Chan kesana bukan untuk menikmati pesta, tapi untuk mencari Felix dan memastikan jika Lixie-nya tetap aman.

Hello SweetyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang