empat puluh dua

2.2K 347 42
                                        

"YANG!! LIAT JOKO NGGAK?!!"

Satu menit

Dua menit

Hyunjin tidak merasakan tanda-tanda Felix akan menjawab pertanyaannya.

"AYAAANNGGGG!!!!" Hyunjin berteriak sangat keras hingga suaranya menggema ke seluruh rumah.

"APAAN SIH TERIAK-TERIAK! AKU NGGAK LIAT!!" Felix balas berteriak dari lantai bawah.

Hyunjin berkacak pinggang. Ia sudah mengacak-acak seluruh kamarnya tapi masih belum menemukan Joko. Hyunjin mondar-mandir sambil mengusap dagunya dan mencoba mengingat-ingat kapan terakhir kali dia memegang Joko.

"Di kamar Changbin kali ya." Monolognya.

Hyunjin membiarkan kamarnya yang berantakan seperti kapal pecah dan berpindah ke kamar Changbin.

Ia mulai membuka satu persatu laci di kamar itu namun masih belum menemukan apa yang dicarinya.

Hyunjin membuka lemari baju Changbin. Ia menyingkirkan baju-baju yang menutupi tombol berisikan angka-angka yang ada di balik lemari itu.

Hyunjin memasukkan beberapa digit angka hingga sebuah pintu terbuka dari balik dinding rata di kamar itu dan terpampanglah berbagai senjata koleksi Changbin yang berjejer rapi disana.

Hyunjin memasukkan beberapa digit angka hingga sebuah pintu terbuka dari balik dinding rata di kamar itu dan terpampanglah berbagai senjata koleksi Changbin yang berjejer rapi disana

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Itu adalah ruangan pribadi milik Changbin.

Hyunjin pun masuk dan mulai mencari benda kesayangannya. Ia mencarinya dengan hati-hati agar tidak mengacaukan tempat itu. karena kalau sampai Changbin tahu ruangan pribadinya berantakan, bisa-bisa nyawa Hyunjin melayang saat itu juga.

"Yuhu.. Joko.. where are you.."

Hyunjin menelusuri seluruh ruangan itu dan berhenti pada rak yang berada di samping komputer. Ia mulai membuka satu persatu kotak yang ada disana. kotak-kotak itu adalah tempat Changbin menyimpan belati-belati koleksinya.

"Nah! Ini dia." Hyunjin berhasil menemukan Joko yang terselip diantara belati milik Changbin.

"Buluk banget lo, Jok." Hyunjin terkekeh singkat. Ia memandangi belati itu dengan seksama.

Sudah lebih dari seminggu Joko tidak dimandikan oleh Hyunjin karena banyak kejadian menjengkelkan yang terjadi belakangan ini.

Hyunjin merapikan kembali kotak yang berserakan itu dan meletakkannya di tempat semula.

Sebelum meninggalkan ruangan itu, Hyunjin menyempatkan diri untuk mengotak-atik komputer milik Changbin. Ia mencari beberapa file yang sudah Changbin beritahu dan memindahkannya ke ponsel miliknya.

Setelah semuanya selesai, barulah Hyunjin pergi dari ruangan itu.

"Saatnya perawatan, Jok. Jangan mau kalah sama si Sapi. Dia aja glowing banget, masa lo bulukan gini. Kalo sampe dia body shaming ke elo gimana coba? Kan berabe." Hyunjin membolak-balikkan belati itu. Sebenarnya tidak ada yang berubah, Joko masih mulus dan tidak kotor sedikitpun. Hyunjin saja yang terlalu berlebihan menanggapinya.

Hello SweetyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang