Felix memegangi kepalanya yang terasa sangat pusing. Matanya menjelajahi seluruh ruangan itu dan berharap dia bisa melihat keberadaan Hyunjin namun sayangnya Felix tidak berhasil menemukannya.
Ini tempat asing, Felix tidak tahu dia berada dimana sekarang. Ia merogoh sakunya untuk mengambil ponsel tapi sialnya dia tidak mendapati benda pipih itu.
Felix berdiri sambil berpegangan pada tembok. Ia menelusuri ruangan minim cahaya itu dengan hati-hati. Felix berusaha melawan rasa takutnya agar dia bisa segera pergi dari sini.
Felix tidak bodoh untuk tidak tahu jika dia di culik. Karena tadi seingatnya saat pulang dari pemakaman Chan, dia dan Hyunjin mampir sebentar untuk makan dan saat Hyunjin izin ke toilet, Felix merasakan ada seseorang yang membekap mulutnya dari belakang hingga akhirnya dia jatuh pingsan.
Felix terkejut saat kakinya seperti menabrak sesuatu. Dengan tubuh yang sedikit gemetar, Felix menundukkan kepalanya untuk melihat apa yang baru saja ditabraknya.
Ia sontak mundur saat mendapati seseorang yang tergeletak dibawah sana. Bagus. Sekarang Felix benar-benar ketakutan.
"Hyunjin.. Kak Changbin.."
Felix masih berusaha melawan rasa takutnya meskipun itu percuma saja. Felix ingin menangis sekarang. Dia sangat benci tempat yang gelap dengan udara yang lembab. Itu selalu membuatnya kesulitan bernafas.
Felix langsung berjongkok saat lampu ruangan yang tiba-tiba menyala.
"Hai Kak Felix."
Tunggu, Felix mengenali suara itu. Perlahan, ia mengangkat kepala untuk memastikan orang tersebut.
"Jeongin."
"Haiii.."
Jeongin menyapa Felix dengan senyuman yang tak luntur dari wajah imutnya namun itu justru terlihat mengerikan bagi Felix.
"Lo-"
"Iya, aku yang bawa kakak kesini." Jeongin tersenyum manis. Ia langsung memotong ucapan Felix seakan sudah tahu apa yang akan pria manis itu ucapkan.
"Mau ngapain lo?" Felix terlihat waspada saat Jeongin mendekat ke arahnya.
"Takut amat sih kak, orang aku mau kesitu." Jeongin terkekeh pelan sambil menunjuk ke belakang Felix.
Felix mengikuti arah telunjuk Jeongin. Ia terkejut saat mendapati seorang wanita yang terlihat mengerikan dengan tubuhnya yang penuh luka cambukan yang masih mengeluarkan darah. Sepertinya dia adalah sesuatu yang tak sengaja Felix tabrak tadi.
Ini kebetulan atau penglihatan Felix yang bermasalah? Pasalnya, Felix merasa jika wajah wanita itu mirip dengannya.
"BANGUN!"
Felix langsung tersentak saat melihat Jeongin yang menendang tubuh wanita malang itu dengan kuat. Jeongin yang sekarang terlihat sangat berbeda. Aura Dominannya sangat kuat hingga membuat Felix merinding dibuatnya.
"Kenapa lo nggak langsung bunuh gue aja?" Wanita itu berucap lirih.
"Oh jadi setelah tau kalau kalo Chan mati, lo juga mau ikutan mati?" Jeongin terkekeh singkat. "Secinta itukah lo sama kakak kandung lo sendiri?"
Jeongin memandang wanita yang tak lain adalah Felicia itu dengan tatapan jijik. Bagaimana tidak, bisa-bisanya dia mencintai kakaknya sendiri dan bahkan rela mencelakai kembarannya hanya untuk mendapatkan cinta yang sebenarnya tidak akan pernah ia dapatkan.
Kasihan sekali.
Jeongin menyeret tubuh Felicia keluar dari ruangan itu dan Meninggalkan Felix sendirian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Sweety
Roman pour Adolescents"Jangan nangis." -Hj- "Selama ada gue, ga akan ada satu orang pun yang boleh nyakitin lo." "Tanpa seizin gue." -Cb- ⚠️HOMOPHOBIC DILARANG MENDEKAT⚠️ • NC🔞 • BxB Start : 12/1/22 End : 3/4/22 #1 in hyunlix 15/2/22 #2 in changlix 26/3/22 #1 in seungm...