tujuh

3.9K 477 42
                                    

"Kita mau duduk dimana nih?" Jisung memandangi seluruh kantin yang penuh sesak.

Felix dan Jisung yang sedang berdiri di pintu masuk kantin menoleh kesana-kemari.

"Disana aja. Ada yang kosong tuh." Felix menunjuk pada meja kosong yang berada di ujung.

"Oke. Lo kesana duluan. Biar gue yang pesen makan." Jisung menginstruksi.

Felix mengangguk. Mereka berdua berjalan ke arah yang berbeda, Felix menuju ke meja mereka sedangkan Jisung berjalan ke salah satu penjual soto.

Setelah lama menunggu, akhirnya makanan pesanan mereka sudah sampai.

Mereka langsung saja menyantap makanannya karena sedari tadi perut keduanya yang sudah meronta-ronta minta di isi.

Jisung hampir saja tersedak kuah soto saat tiba-tiba seseorang menarik mundur kursi yang di dudukinya.

"Lo nggak papa kan?" Minho membolak balikkan badan Jisung.

"Lah emang gue kenapa?" Jisung balik bertanya, dia bisa melihat raut wajah Minho yang terlihat sangat khawatir.

Minho tidak menjawab. Dia justru memeluk Jisung hingga membuat sang empu melotot panik.

"Eeh... ngapain lo peluk-peluk!"

Minho melepas pelukannya, dia memegang kedua bahu Jisung. "Mulai besok lo harus pulang pergi sama gue. Kalo mau kemana-mana harus ngomong dulu ke gue."

"Lo kenapa sih? Aneh banget." Jisung bertanya pada Minho.

"Kali ini aja lo nurut sama gue. Bisa?"

Baru kali ini Jisung melihat Minho yang memohon seperti itu. Mau tak mau Jisung mengiyakannya. Sebenarnya banyak pertanyaan yang ada di kepala Jisung, tapi sepertinya sekarang bukanlah waktu yang tepat untuk menanyakannya.

Jisung memperhatikan Minho yang sedang menatap sekeliling, tatapannya terlihat lebih tajam dari biasanya.

Minho kembali melihat ke arah Jisung. "Gue pergi dulu. Jangan kemana-mana sendirian. Ngerti?"

Jisung mengangguk lagi. Setelah kepergian Minho, Felix dan Jisung bertatapan satu sama lain. Sepertinya sekarang kepala mereka penuh dengan berbagai macam pertanyaan.

"Kak Minho kenapa?" Felix bertanya pada Jisung.

"Nggak tau tuh, sakit kali."

Karena sama-sama tidak mengerti, keduanya memilih kembali melanjutkan kegiatan makannya yang sempat tertunda.

"Lo nanti pulang sama siapa?" Jisung kembali membuka percakapan.

"Sama Hyunjin kayaknya. Kenapa?"

"Kapan-kapan jalan yok. Dah lama banget ga main bareng."

Felix berpikir sejenak. "Tapi kalo cuma berdua kayaknya nggak bisa deh."

"Emang kenapa?"

Felix memundurkan mangkok sotonya yang kini sudah kosong. "Ya minimal harus ada satu Dom buat jagain kita."

"Kalo gitu ajak semua aja lah, biar nggak ribet." Jisung mengambil gelas yang berada di depannya. "Sama Seungmin sekalian. Biar jadi Triple Date."

"Terus Seungmin mau bawa siapa?" Felix bertanya pada Jisung. Karena setahu Felix, Seungmin tidak pernah dekat dengan Dom manapun.

"Itu si Ketos yang bentar lagi mau lengser, Kak Chan."

"Uhuk-uhuk!" Felix yang sedang meminum es teh miliknya sampai tersedak saat mendengar pernyataan Jisung. "Lo serius? Mereka pacaran?"

"Gue nggak tau sih mereka pacaran apa enggak. Tapi gue pernah beberapa kali mergokin mereka lagi ciuman di ruang OSIS." Jisung mengingat-ingat kembali saat dimana dia memergoki Seungmin yang sedang bermesraan dengan si Ketos.

Hello SweetyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang