Pencet bintangnya dulu ya. Kalo enggak, Minsung gagal balikan.
"Bin, cium gue dong."
Buk!
Buku tebal yang berada di tangan Changbin kini mendarat mulus pada bibir seksi Hyunjin.
"Ngomong apa lo barusan? Coba ulang."
"Gue abis nyium Sunoo tadi. Bersihin." Dengan tampang tak berdosa, Hyunjin memajukan bibirnya bermaksud menyuruh Changbin untuk menciumnya.
Changbin hanya memandang datar ke arah Hyunjin. Ia sama sekali tidak berminat untuk menyentuh benda kenyal berwarna merah itu.
Jangankan hanya bibir, melihat tubuh telanjang Hyunjin pun Changbin tidak akan nafsu.
Dua Dominan itu memang sudah terbiasa bersentuhan fisik sejak kecil. Tapi tidak pernah sampai pada intinya.
Brothership mereka berdua memang sedikit ngeri. Tapi semenjak beranjak dewasa, mereka sudah sangat jarang melakukan hal seperti itu lagi.
Mereka juga tidak memiliki perasaan lebih satu sama lain, hanya saja kedekatan keduanya memang sudah sampai di level itu.
Biasanya Hyunjin akan mencium Felix selama yang ia mau untuk menghilangkan jejak ciuman dari para korbannya. Tapi kali ini dia tidak bisa melakukannya dengan Felix sehingga dia meminta Changbin untuk menggantikannya.
Ini bukanlah pertama kalinya Hyunjin meminta hal seperti itu pada Changbin. Jika tidak ada Felix disampingnya, maka Changbinlah yang akan menjadi sasaran untuk membersihkan jejak ciumannya.
"Buruan elah!" Hyunjin meninju lengan Changbin saat pemuda itu tak kunjung menciumnya.
"Ogah!"
"Bentar doang. Pelit banget sih lo."
"Lo kan bisa cuci mulut anjir! Gosok gigi apa kumur pake air suci sekalian noh biar puas!" Changbin mendorong tubuh Hyunjin agar menjauh darinya.
"Kalo ada lo disini ngapain gue harus repot-repot ke kamar mandi."
"Gue makin yakin kalo otak lo bener-bener udah karatan. Gobloknya permanen"
"Nggak usah banyak bacot." Hyunjin menarik tubuh besar Changbin agar mendekat kearahnya.
"Anjing! Gue patahin juga leher lo ya!"
"Coba aja kalo berani. Gue aduin ke Mommy kalo lo berani nganiaya gue."
Oke, Changbin kalah.
Hyunjin ini anak Mami. Dia sangat manja jika dengan sang Ibu sedangkan Changbin lebih dekat dengan sang Ayah. Sialnya, Ayahnya selalu menuruti setiap ucapan ibunya. Selain itu, Changbin juga tidak bisa melawannya ibunya. Hyunjin yang merupakan anak kesayangan ibunya tentunya akan selalu menang jika sudah membawa nama 'Nyonya Seo' dalam perdebatan mereka.
"Ngadu aja terus!" Changbin mendengus. Ia menatap malas kearah Hyunjin. Pemuda itu selalu menggunakan ibunya sebagai tameng untuk memenangkan perdebatan dengan Changbin.
"Ayo sini." Hyunjin menaik turunkan alisnya meledek Changbin.
Dengan sangat terpaksa, Changbin akhirnya menarik tengkuk Hyunjin untuk mempertemukan bibir mereka.
Changbin melumat bibir Hyunjin kasar karena saking kesalnya. Ia Menyesap bibir tebal berwarna merah itu sambil beberapa kali menggigitkan kuat-kuat hingga membuat Hyunjin mengaduh.
"Awh!! Sakit goblok!" Hyunjin langsung mendorong tubuh Changbin menjauh saat pria bermarga Seo tersebut menggigit bibirnya hingga berdarah.
"Udah kan?" Changbin tersenyum menang saat melihat wajah kesal Hyunjin.
"Nggak ikhlas banget lo." Hyunjin mengusap bibirnya yang basah karena ciuman tadi.
"Emang. Nyusahin mulu lo. Bikin ribet gue aja."
"Yaudah sih biasa aja. Kayak baru pertama kali nyium gue aja."
"Itu karna lo ngancem ngadu ke Mommy ya, bangsat! Kalo bukan karna lo anak kesayangan Mommy, lo udah gue matiin dari dulu tau nggak."
"Heleh. Gue iket juga tuh mulut. Siapa yang dulu ngamuk-ngamuk sampe seisi rumah dihancurin gara-gara gue ngilang seharian?"
"Oh!"
"Hahahaha" Hyunjin tertawa puas melihat wajah Changbin yang terlihat suram.
Bugh!
"Anjing!"
Hyunjin reflek mengumpat saat Changbin membogem wajahnya tiba-tiba. Tidak terlalu keras tapi lumayan sakit.
"Make otot mulu lo." Hyunjin memegangi wajahnya yang terkena bogeman dari Changbin.
"Lo aja yang lembek."
Changbin terlihat asik memainkan ponselnya, mengabaikan Hyunjin yang terus menggerutu tidak jelas disebelahnya.
Pertengkaran kecil seperti ini mereka memang sudah biasa terjadi diantara mereka. Bahkan sudah seperti makanan sehari-hari. Rasanya sangat membosankan jika hidup mereka tentram-tentram saja.
Apa mereka pernah bertengkar hebat?
Tentu saja pernah.
Changbin dan Hyunjin pernah bertengkar hebat karena memperebutkan Felix.
Saat itu keduanya sama-sama sedang memegang senjata tajam dan perkelahian tidak bisa di hindari lagi. Hingga akhirnya terjadilah pertengkaran hebat yang menumpahkan darah satu sama lain.
Dua orang itu sampai harus dilarikan ke rumah sakit karena mengalami luka yang cukup serius. Hyunjin bahkan sampai kritis karena luka dibagian dadanya yang sangat parah.
Tapi setelah kejadian itu, keduanya kembali seperti biasa lagi, seakan-akan pertengkaran yang hampir merenggut nyawa salah satu diantara mereka itu hanyalah angin lalu saja.
"Bin."
"Apa lagi?!" Jawab Changbin ketus.
"Sewot banget sih lo. Gue cuma mau nanya kali."
"Nanya apaan?"
"Si itu gimana? Tangan gue udah gatel pengen buru-buru matiin dia."
"Lo pikir gampang? Tunggu aja sih. Cerewet banget."
"Ya tapi kelamaan."
"Ngomong sekali lagi gue gampar mulut lo." Changbin menggulung buku yang berada di sebelahnya dan bersiap menghantamkannya ke wajah Hyunjin. Berdekatan dengan pria itu memang sangat menguras kesabarannya.
"Sensi amat lo. Kayak lagi PMS aja."
Changbin menarik nafas kasar. Sekarang dia benar-benar ingin menendang Hyunjin keluar. Pria itu sangat cerewet seperti Mommynya. Pantas saja mereka berdua sangat cocok jika disatukan.
"Mending lo jauh-jauh dari gue sebelum kesabaran gue beneran abis."
Hyunjin memasang wajah julid andalannya. Melihat wajah Changbin yang sepertinya memang sudah sangat kesal dan seperti ingin menerkamnya, Hyunjin pun langsung berlari ke ranjang Felix dan ikut berbaring disebelah kekasihnya itu.
"Gemesin banget sih." Hyunjin mengelus pipi gembul Felix lalu mengecupnya singkat. "Good night, Sweety."
Hyunjin membawa Felix ke dalam pelukannya dan menyamankan posisinya agar pria manis itu tidak terusik dari tidurnya.
Changbin yang melihat itu hanya bisa memutar bola matanya malas.
Sepertinya Hyunjin memang sengaja membuatnya iri. Lihatlah posisi mereka yang menghadap langsung ke arahnya. Jangan lupakan wajah mengejek Hyunjin yang membuat Changbin ingin langsung menendangnya sekarang juga.
*****
Ayo bantu vote, komen dan share ke temen-temen kalian juga.
See you next part...
AlleoSky19
-

KAMU SEDANG MEMBACA
Hello Sweety
Jugendliteratur"Jangan nangis." -Hj- "Selama ada gue, ga akan ada satu orang pun yang boleh nyakitin lo." "Tanpa seizin gue." -Cb- ⚠️HOMOPHOBIC DILARANG MENDEKAT⚠️ • NC🔞 • BxB Start : 12/1/22 End : 3/4/22 #1 in hyunlix 15/2/22 #2 in changlix 26/3/22 #1 in seungm...