Hello Sweety

empat puluh satu

Dua hari telah berlalu. Hyunjin dan Felix baru saja pulang dari bandara setelah mengantarkan Changbin dan rombongannya yang akan terbang ke Pulau Jeju, tempat dimana Olimpiade itu di selenggarakan.

Sebenarnya Hyunjin belum di perbolehkan keluar dari rumah sakit, tapi pria itu terus memaksa untuk pulang. Hyunjin mengatakan jika dia sudah sembuh dan tidak memerlukan perawatan lagi.

Setelah bernegosiasi cukup lama, akhirnya dokter mengizinkan Hyunjin pulang dengan syarat dia harus kembali lagi ke rumah sakit beberapa hari kedepan untuk mengecek keadaannya.

Hyunjin mendudukkan bokongnya di sofa ruang tamu. Ia membuka ponselnya dan mulai membaca email yang Changbin kirimkan semalam.

Ekspresi wajahnya berubah-ubah saat membaca email tersebut, sampai akhirnya-

"WHAT?!!"

Hyunjin sontak berdiri dengan pandangan yang tak lepas dari ponsel di genggamannya.

"Ada apa, Hyun?" Felix terlihat menuruni tangga dengan sedikit tergesa saat mendengar teriakan Hyunjin yang menggema di seluruh rumah.

"Eh? Itu.. ini, lagi nonton Youtube." Hyunjin kembali duduk dengan cengiran lebarnya. Ia langsung mematikan ponselnya dan memasukkannya ke dalam saku.

"Kamu udah mandi?" Hyunjin mencoba mengalihkan topik pembicaraan.

"Emangnya kamu nggak liat aku udah ganti baju?!" Felix menjawab sedikit kesal karena pertanyaan aneh Hyunjin.

Hyunjin menggaruk tengkuknya yang tidak gatal. Sepertinya dia salah memberi pertanyaan.

"Kok kamu jadi galak sih, yang."

"Terus kenapa? Nggak boleh?"

Hyunjin mengeryitkan dahinya bingung. Dia memandangi Felix yang menuju ke dapur dengan raut wajah yang terlihat kesal.

"Gue ada bikin salah kah? Tapi kayaknya enggak deh." Gumam Hyunjin.

*****

"MINHOO!!"

"LEE MINHO BANGSAT!!"

"BALIKIN HP GUE WOII!!"

Jisung berlari mengejar Minho yang membawa kabur ponsel miliknya. Sedangkan yang di kejar justru memasang wajah mengejek hingga membuat Jisung semakin berapi-api.

Tadi saat Jisung sedang asik bertukar pesan dengan Felix, tiba-tiba saja Minho datang dan langsung membawa kabur ponselnya.

"MINHOO!!!"

Keduanya terus berlari menyusuri koridor yang sedang ramai itu. Sekarang memang masih jam istirahat jadi banyak siswa siswi yang berkeliaran bebas di luar kelas.

Aksi kejar-kejaran keduanya pun tak luput dari pandangan orang disekitarnya. Mereka hanya bisa menggelengkan kepalanya menyaksikan dua sejoli itu.

Padahal Minho itu sangat cuek dan terkesan dingin jika dengan murid lain, tapi lihatlah kelakuannya saat sedang bersama Jisung.

Sangat bertolak belakang.

Minho itu incaran para siswi ataupun Sub di sekolahnya. Tapi kebanyakan dari mereka hanya bisa menyukai Minho dalam diam dan tidak berani mengungkapkannya. Hanya orang-orang nekat dan bernyali besar yang masih terus mendekati pria itu.

Bagi siapa saja yang ingin mendekati Minho harus berpikir seribu kali sebelum memulainya.

Kenapa?