tiga belas

3.7K 434 46
                                    

Bel istirahat sudah berbunyi. Semua murid berbondong-bondong keluar dari kelas masing-masing.

Begitu juga Felix, pria manis itu melewatkan sarapannya karena bangun kesiangan sehingga dia berakhir kelaparan sekarang. Felix berniat menyusul Jisung yang sudah berada di kantin sejak tadi.

Saat jam pelajaran tadi Jisung izin ke toilet. Namun sampai bel istirahat berbunyi, pria mirip tupai itu tak juga kembali ke kelas. Dan saat Felix mengecek ponselnya, ada satu pesan dari Jisung yang mengatakan jika dia sedang berada di kantin.

Felix sudah tidak heran lagi. Pasalnya bukan hanya sekali dua kali Jisung seperti itu. Itu sudah menjadi kebiasaannya saat bosan dengan pelajaran. Kabur ke kantin dengan embel-embel izin ke toilet.

Felix berjalan melewati koridor kelas XII, ia dapat melihat Hyunjin yang sedang duduk di depan kelasnya dan dikerumuni banyak siswi yang Felix yakini itu adalah pacar-pacar Hyunjin.

Felix menggelengkan kepalanya. Dia menatap kearah Hyunjin sebentar dan melewati mereka begitu saja.

Sebelum sampai di kantin, Felix berbelok ke arah toilet terlebih dahulu untuk mencuci mukanya agar terlihat lebih segar.

Felix melihat bayangannya di cermin. Disana dia tidak sendiri, ada bayangan orang lain di belakangnya yang sedang tersenyum ke arahnya.

"Ngapain?" Felix menatap Hyunjin yang berada dibelakangnya lewat pantulan di cermin.

"Kangen." Hyunjin membalikkan tubuh Felix dan langsung memeluknya.

"Apaan sih, lebay banget."

"Biarin aja."

Hyunjin mengecup bibir Felix lalu mengangkat tubuh ringan itu ke dalam gendongannya. Felix yang takut terjatuh pun langsung mengalungkan kedua tangannya pada leher Hyunjin.

Keduanya saling bertatapan. Jemari Felix beralih menjelajahi setiap inci wajah Dominannya itu.

Alis tebal, mata sipit, hidung mancung, rahang tegas dan jangan lupakan bibir seksi yang menjadi daya tarik utama pria di depannya ini.

Felix mengelus pipi Hyunjin. "Dasar jelek."

"Cuma kamu doang yang bilang aku jelek."

"Kamu kan emang jelek. Yang bilang kamu ganteng berarti harus periksa mata." Ucap Felix.

Hyunjin cemberut. "Changbin aja selalu kamu bilang ganteng. Giliran aku dikatain jelek mulu."

Felix berusaha menahan tawanya saat melihat wajah cemberut Hyunjin yang menurutnya sangat lucu. Padahal Felix tidak serius dengan ucapannya. Mana mungkin Hyunjin jelek, dia itu sangat tampan.

"Udah ah, turunin. Aku mau ke kantin."

"Masih kangen." Hyunjin masih enggan melepaskan Felix.

"Keburu masuk ntar. Emangnya kamu mau aku mati kelaperan?"

Hyunjin menggeleng.

"Cium dulu." Hyunjin mendekatkan wajahnya pada Felix namun ditahan oleh sepasang tangan mungil pria manis itu.

"Nggak mau. Kamu jelek, bau keringet." Felix menjauhkan wajah Hyunjin darinya.

"Yaaaanggg!! Mau cium!!" Hyunjin merengek seperti anak kecil. Dia memasang wajah memelas berharap Felix akan luluh dan mau menciumnya.

Felix tertawa melihat wajah Hyunjin yang sangat menggemaskan. Tangan mungilnya menangkup kedua pipi Dominan itu dan segera mencium bibir seksi yang sangat menggoda tersebut.

 Tangan mungilnya menangkup kedua pipi Dominan itu dan segera mencium bibir seksi yang sangat menggoda tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Hello SweetyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang