"Terus, ini dari siapa?" Tanya Alim yang berada di gazebo sekolah bersama Birru dan Zayyan. Mereka sedang mencari orang yang telah mengirimkan majmu' kepada Alim.
"Emangnya, nama akun yang ngirim ini ke lo siapa?" Tanya Birru.
"Samaran, Bi."
"Maaf jika saya lancang bergabung dengan percakapan ini. Saya hanya ingin memberi tahu bahwa yang memberi majmu' kepada kak Alim adalah kak Hilya. Terima kasih dan mohon maaf atas kelancangan saya." Sahut Alesha dari jarak yang tak jauhdari mereka.
Kontan Alim, Zayyan, dan Birru langsung menoleh ke arahnya. "Kata siapa?" Tanya Alim.
"Dengan segala hormat, saya hanya ingin memberi informasi. Jika kak Alim tidak percaya, bisa tanyakan langsung kepada kak Hilya. Permisi, Assalamualaikum." Jelas Alesha panjang lebar lalu meninggalkan Alim, Zayyan, dan Birru menuju perpus.
"Kayaknya, yang dibilang Alesha ada benernya juga sih. Soalnya kan, waktu lo nanya toko majmu' ke kita, Hilya ada di situ. Dan, si Hilya kan kayak ada rasa sama lo. Hehe." Sahut Zayyan diakhiri dengan senyum pepsodent.
Alim hanya menggelengkan kepalanya lalu bergegas menuju Alesha.
"Ale!"
"Ale!"
"Alesha!" Serunya yang ketiga kali.
Alesha memberhentikan langkahnya. Menghembuskan nafas dan memutar malas bola matanya.
Kini, Alim telah berada di sampingnya dengan jarak kurang lebih 2 meter. Alesha tersenyum paksa seraya berkata, "mohon maaf sebelumnya, kak Alim. Panggil saya Al! Jangan, Ale."
"Kenapa?"
"Ya karena, Ale itu minuman cup. Kalo dipanggilnya double, jadinya Ale-Ale." Jelasnya malas.
Alim menghela nafasnya. "Kan nama kamu Alesha. Kalo nama kamu Aisyah, saya panggil Ais." Ucapnya malas.
Alesha hanya menyengir mendengar hal itu. Ia pun kembali berjalan meninggalkan Alim. Namun, Alim kembali memanggilnya dan berlari kecil menghampirinya.
"Ale!"
Alesha menghentikan langkahnya. Menghela nafas dan memejamkan matanya, lalu menyahuti panggilan Alim. "Apa lagi!?" Sahutnya kesal.
Ia terdiam ketika menyadari ucapannya yang terkesan lancang. Alesha menelam salivanya dengan wajah bersalah seraya berkata, "m-maaf."
"Iya nggak papa. Saya cuma mau nanya sama kamu."
"Nanya apa?"
"Sekarang, Hilya di mana?"
"Di perpus."
"Oke, terima kasih." Ucapnya segera pergi menuju perpus dan diikuti oleh Alesha. "Kamu ngapain?"
"Hah? Mau ke perpus lah." Sedetik kemudian, "ooh, mohon maaf nih. Ga usah GR ya kak, lagian tujuan saya dari tadi emang mau ke perpus."
"Emm, kakak aja deh yang ke perpus. Tujuan saya ke perpus udah saya cancel, GPS nya udah pindah ke kantin. Saya permisi, Assalamu'alaikum." Alesha pun memutar badannya menuju perpus.
Alim hanya menunduk dan tertawa kecil mendengarnya. "Astaghfirullah!" Pungkasnya lalu berjalan menuju perpus.
•••
"Ayolah Al!! Please!" Rengek Jihan pada Alesha.
"Nggak!"
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA UNTUK ALESHA
Teen FictionHai, namaku Alesha Zahrasyla. Sengaja ku tulis cerita ini untuk mengenang orang-orang berharga yang pernah ada di beberapa episode hidupku. Di episode pertama, kalian akan menemukan Jihan. Dia sahabatku. Dia humoris, humble, tapi terkadang karaktern...