"Qobiltu Nikaahahaa Watazwiijahaa Bil Mahril Madzkuur."
"Baarokallaahu Laka Wabaaraka 'Alaika Wa Jama'a Bainakumaa Fii Khoiir."
Suara yang bersumber dari masjid pondok pesantren itu terdengar jelas di telinga Alesha. Ia tidak bisa berbuat apa-apa. Alesha hanya diam dan belajar ikhlas untuk takdir yang telah diberikan kepadanya.
Akad Alim dan Hilya telah dilakukan tepat pukul 6 pagi. Sedangkan akad Alesha dan suaminya telah dilakukan pukul 8 pagi. Tepatnya, setelah acara serah-terima Alim dan Hilya selesai.
Alesha Zahrasyila -- kini telah menjadi istri sah dari Raihan Muhammad Rabbani -- cucu dari kyai Bilal dan nyai Fathimah yang selama ini tinggal di Mesir untuk berkuliah di universitas Al Azhar, Kairo, Mesir - jurusan hadits dan 'ulumul hadits.
Alesha Zahrasyla
Acara akad dan serah-terima pengantin hanya dilakukan dengan sederhana. Akad yang dilakukan oleh pengantin pria di masjid, dan acara serah-terima di dalam ndalem pondok pesantren.
Hanya beberapa santri pengabdi dan keluarga ndalem yang mengikuti acara itu. Malamnya, mereka menggelar acara walimatul ursy.
•••
Alesha tengah melamun di sebelah jendela kamar yang terletak di ndalem dengan duduk di atas kursi seraya menikmati suasana malam.
"Gimana nasib gue?"
"Sekolah gue gimana?"
"Mimpi-mimpi gue gimana?"
"Emang se nyesek itu ya pesantren?"
"Andai aja kakek nggak ikut jadi pembangunan pondok. Gue nggak bakalan jadi korban perjodohan pesantren."
"Gue nggak sanggup."
"Gue juga nggak pantes di lingkungan ini."
"Mungkin, orang yang paling nggak ngerti apa-apa di sini cuma gue."
"Semua orang di sini ilmu agamanya pasti kuat."
"Sedangkan gue ... kotor banget."
"Maaf, ya Allah. Bukannya nggak nerima takdir. Tapi, apa memang ini jalannya?"
"Harus seperti ini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
SENJA UNTUK ALESHA
Teen FictionHai, namaku Alesha Zahrasyla. Sengaja ku tulis cerita ini untuk mengenang orang-orang berharga yang pernah ada di beberapa episode hidupku. Di episode pertama, kalian akan menemukan Jihan. Dia sahabatku. Dia humoris, humble, tapi terkadang karaktern...