Keras Kepala

2.4K 117 1
                                    

"Udah gue bilang berapa kali si, Han!? GUE NGGAK TERTARIK!" Tegas Alesha pada Jihan yang tengah duduk di sampingnya. Kebetulan, di dalam kelas hanya ada mereka berdua. Bebas, Alesha bisa sedikit berteriak kepada Jihan.

"Keras kepala banget sih lo. Nih, coba liat! Ganteng, kan? Siapa tau lo naksir." Kekeh Jihan.

Alesha menghela nafas, menutup keras bukunya. Mendorong mejanya ke depan, lalu berdiri tepat di hadapan Jihan dengan tatapan tajam.

"Aduh, Al. Ayolah, kasih ruang sedikit buat hati lo."

Alesha kembali menghela nafas, "TESERAH!" Kakinya berbalik arah dan berjalan cepat keluar kelas.

"EH, AL! MAU KE MANA?" Jihan menyusul dengan teriakannya di depan pintu kelas.

"KE KANTIN! GUE LAPER GARA-GARA LO!" Ia terus melangkah tanpa menoleh ke belakang.

"Lah, kok gue. Emang gue salah, ya?" Jihan bergumam pada diri sendiri. Ia pun berlari mengikuti Alesha yang sudah cukup jauh darinya.

"AL, TUNGGU! JANGAN TERIAK-TERIAK! GA SOPAN." Tuturnya tak sadar diri.

Sesampainya di kantin, Jihan langsung mencari keberadaan Alesha. Jihan melihat sekelilingnya dengan sangat jeli, hingga akhirnya ia menemukan Alesha. Rupanya, Alesha sedang duduk menikmati mie ayam di bangku kantin sebelah taman.

"Ternyata lo di sini. Emang gue salah apa sama lo?" Alesha terus menyantap mie ayamnya dengan perasaan kacau tanpa memperdulikan Jihan.

"Al, jawab dong!"

"Lo pikir aja sendiri!" Ketusnya, lalu terbatuk. "Uhuk-uhuk!"

"Eh-eh! Kalo lagi makan jangan ngomong! Jadi keselek, kan." Ia membukakan botol minum dan memberikannya pada Alesha.

Alesha meminum air putih itu secara perlahan lalu menghela nafas dan menatap malas ke arah Jihan. "Makasih."

"Udah enakan?" Alesha hanya mengangguk paksa.

"Makanya, kalo makan tuh jangan sambil ngomong." Tutur Jihan yang kedua kalinya.

"Kan tadi lo yang nyuruh gue jawab. Udah tau gue lagi makan, malah di suruh jawab." Ia membalas dengan sedikit penekanan lantaran tak terima.

"Ehehe ... yang sabar ya. Lo harus inget 39:10."

"Apaan?"

"Ekhem, 'hanya orang-orang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas.' You know?" Jelasnya bersendekap dada sembari menaik turunkan kedua alisnya.

"Yee ... kalo ngadepin lo sih, nggak ada yang bisa sabar." Jihan terkekeh malu mendengarnya.

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarokaatuh. Diumumkan kepada para siswa dan siswi Madrasah Aliyah Negeri Assalam, dimohon untuk segera berkumpul di ruang Aula. Terima kasih.

Suara speaker pengumuman terdengar jelas di telinga. Para siswa-siswi pun bergegas menuju aula.

"Tuh, kan. Makanan gue belum habis, Han. Gara-gara lo sih."

Jihan terperangah. "Kok salah gue, emang gue salah, ya?"

"Terserah!" Pasrahnya ketus. "Ini juga kenapa sih!? Pakek acara kumpul segala." Lanjutnya mengeluh.

SENJA UNTUK ALESHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang