Maaf untuk Syawal

555 69 0
                                    

Sudah 3 hari ini Alesha koma. Dan hari ini juga, adalah hari terakhir Birru menjadi KKN di MA Assalam.


Para KKN telah menyiapkan acara perpisahan mereka dengan siswa-siswi MAN Assalam. Mulai dari persiapan panggung, sound sistem, hingga konsumsi yang juga tidak lepas dari peranan OSIS.

Dalam acara ini, setiap kelas juga ikut berpartisipasi dengan mengeluarkan sebuah penampilan seperti puisi, drama, pidato, dan lainnya.

Semuanya terlihat bahagia saat pelaksanaan acara. Namun, tidak dengan Birru. Rasanya, tidak lengkap jika tidak ada Alesha di sekolah.

"Bi, bengong bae." Tegur Zayyan yang duduk disebelah Birru.

"Eh ngomong-ngomong, gimana keadaan Alesha?" Lanjutnya bertanya.

"Masih kritis, Zayn. Sekarang ada di ruang ICU."

"Innalillaah, separah itu ya?"
Birru mengangguk berat menjawabnya.

"Bi, gue boleh nanya sesuatu nggak?"

"Nanya apa?"

"Alesha, siapa lo? Kok lo peduli banget sama dia. Pacar? Mantan? Atau calon?" Tanyanya membeo.

Birru tersenyum tipis mendengarnya. "Lo bakalan tau, Zayn. Tapi nggak sekarang." Pungkas Birru. Zayyan mengangguk mengerti mendengarnya.

•••

"Jadi ke Turki?" Tanya Salma yang berada di luar ruang ICU bersama Birru.

Birru mengangguk berat. Ia akan berangkat ke Turki besok pagi untuk mengurus berbagai macam keperluan beasiswa mahasiswa dan mahasiswi di Turki.

Sebelum berangkat ke Turki, tepat pada pukul 10 siang setelah acara perpisahan, Birru memutuskan untuk ke rumah sakit setelah kembali sesaat di pondok.

"Berapa lama?"

"Kurang lebih satu pekan."

"Berangkat kapan?"

"Besok pagi."

"Terus, kamu nggak ke pondok dulu? Udah bilang ke kakek yai?"

"Udah, Abah udah tau semuanya."

"Yaudah, masuk aja! Tadi udah pinjem gaun protektif 2. Nih!" Ucapnya menyodorkan sebuah kain biru.

Birru dan Salma pun masuk ke dalam ruang ICU. Birru menatap sedu wajah Alesha yang sampai saat ini masih tertidur lemah di hospital bed. Keduanya lalu duduk di samping kanan dan kiri Alesha.

Setelah beberapa saat suasana hening, terlihat beberapa gerakan pada jari-jari Alesha. Birru pun segera menghubungi pihak medis melalui nurse call.

•••

"Keadaan pasien sudah mulai membaik. Jika sampai nanti malam pasien terus membaik, maka pasien akan segera dipindahkan ke ruang rawat inap." Jelas dokter setelah memeriksa keadaan Alesha.

"Alhamdulillah." Ucap Birru dan Salma bersamaan.

"Terima kasih, dok." Pungkas Salma.

SENJA UNTUK ALESHA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang