Bab 5 🔞

45.4K 730 82
                                    

SELAMAT MEMBACA ^_^

Jangan lupa vote agar Author semangat update😘

Warning!⚠️ adegan bxb. Yang tidak suka silahkan skip partnya.

Saat tiba di lokasi sambil menggenggam ponselnya, Ran segera turun dari mobil lalu berlarian memasuki area lobby dalam hotel menuju meja resepsionis yang letaknya berada di tengah ruangan. Tanpa basa basi lagi dia langsung bertanya.

"Pe-permisi apakah ada pengunjung yang bernama Kenzo Delfen yang baru saja cek-in di hotel ini?"

Sang resepsionis yang menyambut Ran sempat menatapnya dengan bingung. Tapi selanjutnya dia langsung membuka sebuah buku besar yang berisi daftar nama - nama tamu untuk mengecek siapa saja yang pada hari ini melakukan cek-in.

"Maafkan saya, Nyonya. Nama yang Anda maksud sepertinya tidak ada di daftar ini."

"Bisakah Anda mengeceknya ulang? Saya yakin suami saya ada di hotel ini."

Sang resepsionis pun kembali mengeceknya yang kali ini dilakukan di komputer karena berpikir orang yang dimaksud Ran kemungkinan melakukan cek-in secara online sehingga tidak terdaftar di buku tamu. Tapi ternyata hasilnya tetap nihil. Dia pun menatap Ran dan menggeleng.

"Tidak mungkin. Jelas - jelas titiknya berhenti disini."

Ran yang tampak frustasi menyibakkan rambutnya yang menutupi sisi kiri wajahnya lalu meremasnya sambil menoleh memperhatikan pengunjung yang berlalu lalang di sekitarnya mencari sosok Kenzo dengan kedua matanya yang mulai memerah, jantung berdebar dan nafas yang memburu. Ada sebuah ketakutan besar di dalam dirinya. Takut jika ternyata firasatnya benar yang mana sang suami saat ini sedang bersenang - senang dengan pria lain sedangkan dia sendiri tidak bisa mencegahnya. Bukankah sama saja artinya dia merelakan hubungan mereka?

Bibir Ran bergetar. Dia tidak bisa membendung tangisannya lagi.

"Kenzo.. kamu dimana..hiks.."

***

Kenzo meletakkan cangkir minumannya ke atas meja dengan tatapan yang tidak beralih sedikit pun dari seorang pria yang terduduk disebrangnya yang tengah berbicara padanya. Setelah itu dia menanggapinya dengan senyuman yang selama ini tidak pernah dia tunjukkan pada Ran yang berhasil membuat pria di sebrangnya tersumringah senang kemudian dia pun melanjutkan pembicaraannya.

Orang lain yang melihatnya mungkin akan menyangka bahwa mereka adalah teman yang sangat akrab yang sedang nongkrong bersama. Namun jika dilihat dari cara masing - masing mereka memandang, tentu saja hubungan mereka bukan sebatas itu. Mata yang hangat dan penuh cinta yang bergairah. Apalagi sebutannya kalau bukan hubungan antar kekasih.

"Kenzo..hiks.."

Tiba - tiba Kenzo seperti mendengar dengungan suara wanita yang tidak asing di telinganya yang membuat fokusnya terbuyar lalu dia menoleh cepat mencari ke arah sumber suara. Seketika kedua matanya membulat kaget mendapati sosok sang istri berdiri di tengah lobby dengan gaun tidur tipis dan terbuka serta alas kaki yang masih mengenakan sandal rumah.

"Ran?"

Pria disebrang Kenzo langsung menghentikan pembicaraannya saat mendengar Kenzo menggumamkan sesuatu. Setelah ditelusuri ternyata perhatian Kenzo telah beralih ke seorang wanita. Tunggu.. bukankah dia Ranya? Mengapa dia bisa ada di hotel ini? Bingungnya. Meski tidak pernah bertemu langsung, tapi pria disebrang Kenzo mengenali wajah Ran dan tahu siapa dia.

Kenzo melirik jam tangannya yang menunjukkan waktu hampir mendekati tengah malam. Dia pun mengerutkan alisnya heran. Bukankah seharusnya Ran sudah tidur di kamarnya? Apa yang Ran lakukan disana? Apa mungkin dia mencarinya karena terjadi sesuatu? Mengapa dia tidak menelponinya saja? Tapi, dilihat dari sikapnya yang terus memanggilnya sambil menangis mungkinkah dia tidak menyadari kehadirannya disini? Apakah karena posisinya yang agak jauh di sudut yang terpencil? 

My Beauty Husband (Sedang Proses Revisi Dan Penamatan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang