Bab 68

3.2K 158 6
                                    

SELAMAT MEMBACA ^_^

Jangan lupa votenya 🥰😍😘

Pagi hari saat Ran membuka mata terbangun dan mendapati Kenzo yang masih tertidur dengan posisi berbaring menghadapnya tanpa mengenakan atasan alias dia setengah naked.

Ran turun dari ranjang dan membuka sebagian gorden jendela agar sinar matahari masuk. Setelah itu dia keluar menuju dapur dan memerintahkan salah satu pembantunya untuk dibuatkan teh herbal untuk diminum Kenzo saat pria itu sudah bangun. Setelah itu dia kembali lagi ke kamar untuk bebersih. 

15 menit kemudian Ran selesai dan keluar dari kamar mandi, sang suami terbangun di ranjang.

"Jam berapa sekarang?" Tanyanya sambil memijat kepala yang masih terasa pusing akibat alkohol.

Ran menoleh ke jam yang ada di meja. "Hampir jam 9."

Kenzo pun membuka matanya lebar. Dia segera turun dari ranjang. "Gawat. Aku akan terlambat ke kantor."

"Kamu yakin hari ini pergi ke kantor dengan keadaan wajahmu yang seperti itu?" Ran membuntuti Kenzo hingga ke kamar mandi. "Bagaimana kalau hari ini libur saja? Aku berniat ingin membawamu ke rumah sakit."

"Tidak perlu."

"Kenzo!" Ran terlihat sebal melihat sikap sang suami yang bersikukuh mementingkan pekerjaannya daripada dirinya sendiri. "Meskipun kamu tidak mau, tapi aku akan memaksa. Kau harus pergi ke rumah sakit hari ini!"

"Aku akan menelpon Mina dan bilang bahwa kau libur." Lanjut Ran. Dia segera berjalan mengambil ponselnya yang berada di atas meja. Saat panggilan telah tersambung, tiba - tiba Kenzo merebutnya dan memutuskan panggilan.

"Aku harus ke kantor. Ada pekerjaan penting disana."

"Kau bisa menyerahkannya pada Mina dan Selena!"

Kenzo menggeleng membuat Ran semakin kesal.

"Kau!! Sshh.."

"Ran... " Kenzo berubah panik melihat sang istri memegangi perutnya dengan ekspresi wajah kesakitan. Ketika dia ingin mendekat, Ran malah mendorong tubuhnya.

"Tidak usah pedulikan ku! Sana kau pergi ke kantor saja!!"

Ran berjalan ke ranjang dan duduk dipinggirnya. Tangannya mengelus perut sambil mencoba menenangkan dirinya untuk menurunkan emosi supaya otot perutnya kembali rileks.

"Maaf. Aku tidak bermaksud membuatmu marah."

"Aku tidak marah. Hanya kesal melihatmu yang lebih mementingkan pekerjaan daripada diri sendiri."

Kenzo berlutut di depan Ran dan ikut mengelus - elus perutnya.  "Baiklah. Aku akan pergi ke rumah sakit bersama mu." Dia akhirnya mengalah. 

***

Di rumah sakit, Ran menyaksikan Kenzo yang sedang ditangani oleh dokter. Setelah selesai, dia menyuruh Kenzo tunggu di ruang tunggu sedangkan dirinya  ke loket penebusan obat. Ketika sedang menunggu si apoteker menyiapkan obat, tiba - tiba saja seorang anak kecil menabrak kaki Ran. Dilihat dari wajahnya, Ran merasa usianya hampir sama dengan Raiden.

"Hei nak, kamu baik - baik saja?"

Anak tersebut mengusap keningnya. "Hiks..hiks..huaaaaaa.. Papa!!"

Ran menjadi panik karena semua orang menoleh ke arahnya. Dia langsung berlutut di depan sang anak mengecek keadaannya. "Bagaimana ini? Apakah ada yang sakit, nak?"

"Olivia!"

Mendengar namanya dipanggil, sang anak berlari ke arah seorang pria berkumis tipis dan berkacamata. Penampilannya dari atas hingga bawah seperti seorang guru.

My Beauty Husband (Sedang Proses Revisi Dan Penamatan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang