Bab 62

3.7K 250 2
                                    

SELAMAT MEMBACA ^_^

Jangan lupa vote agar Author semangat update 😘

Saat tiba di kantor polisi, Ran segera turun dari mobil dan berjalan tergesa. Hal itu membuat Pak Yu panik. Dia takut sang nyonya terjatuh karena kondisi Ran yang bisa dibilang tidak baik.

"Nyonya!" Pak Yu langsung mematikan mobil dan turun membanting pintu. "Nyonya tunggu!" Pak Yu berlari menyusul.

"Permisi, Tuan. Apakah disini ada tahanan pria bernama bermarga Eren?" Tanya Ran kepada salah satu petugas kepolisian yang duduk di mejanya sambil memandangi komputer.

Sang petugas melirik ke arah Ran. "Eren? Tuan Eren?"

"Ya." Ran mengangguk cepat.

"Ada apa?"

Melihat ekspresi sang petugas Ran yakin bahwa sang Papa benar ada disini. Jantungnya langsung berdebaran dan perasaannya jadi sangat tidak enak. "Sa..saya anaknya. Apakah saya boleh bertemu dengannya?"

"Maafkan saya. Saat ini Tuan Eren sedang menjalani pemeriksaan mendalam sehingga tidak bisa ditemui."

"Tidak bisakah saya menemuinya sebentar?"

Sang petugas hanya bisa menggeleng pelan. "Jika Anda bersedia, Anda bisa menunggu pemeriksaan selesai."

Ran tidak punya pilihan. Sebaiknya dia menunggu pemeriksaan selesai. Dia membalikan tubuh dan mencari tempat duduk kosong.

"Nyonya!" Pak Yu mencari keberadaan Ran di dalam kantor. Saat menemukannya, dia langsung berjalan menghampiri. "Nyonya.. saya sungguh khawatir dengan Anda. Saya mohon agar Anda bisa menenangkan diri. Ingatlah bahwa Anda sedang mengandung."

"Bagaimana saya bisa menenangkan diri, Pak Yu? Papa di penjara dan saya sangat khawatir." Jawab Ran dengan suara bergetar. Air matanya perlahan mengalir. Dia mulai menangis.

"Nyonya..." Pak Yu ikut sedih melihat sang nyonya menangis. Dia mengambil posisi duduk di sebelah Ran dan menenanginya.

***

Seorang petugas keluar dari ruang interogasi dan mendekati Kenzo. "Tuan Eren ingin berbicara dengan Anda."

Kenzo mengerti maksudnya. Dia mengangguk dan memasuki ruang interogasi yang sangat tertutup rapat. Bahkan cahaya yang menerangi di dalamnya hanya sebatas lampu remang - remang.

"Papa." Kenzo membungkuk hormat.

"Duduklah."

Kenzo menarik bangku dan duduk berhadapan dengan sang mertua.

"Bagaimana dengan Ranya? Apakah dia baik?"

"Ya. Dia baik - baik saja di rumah."

"Syukurlah. Papa lega mendengarnya."

"Papa jangan khawatir dengannya. Aku berjanji aku akan selalu menjaga dan melindunginya."

"Terima kasih." Papa tersenyum. Kemudian dia mengangkat kepalanya ke atas menatap langit - langit ruangan. "Papa berharap Papa bisa bertemu dengan Ranya untuk terakhir kalinya sebelum Papa dipindahkan."

"Papa akan dipindahkan?"

"Ya."

Kenzo terdiam. Dia paham Papa akan dipindahkan kemana. Yaitu ke tempat penjara yang paling ketat di negeri tersebut. Penjara yang memiliki sitem keamanan yang lebih ketat dan jauh dari perkotaan. Jika Papa dipindahkan kesana, itu pertanda dia akan susah dikunjungi oleh keluarganya.

My Beauty Husband (Sedang Proses Revisi Dan Penamatan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang