SELAMAT MEMBACA ^_^
Jangan lupa vote agar Author semangat update😘
Sore hari Ran memarkirkan mobilnya di halaman depan. Kemudian dia turun dan berjalan tergesa - gesa ke dalam rumah. Rupanya dia sudah tidak sabar menemui sang suami tercinta.
Klotak klotak. Bunyi nyaring high heels nya memenuhi lorong rumah. Ran mencari Kenzo di setiap ruangan namun hasilnya nihil. Kemudian dia menengok ke arah pintu kaca yang menuju ke halaman belakang terbuka. Disanalah dia mendapati sosok Kenzo dari belakang yang sedang duduk di bangku taman.
Ran tersenyum. Kemudian dia berjalan mendekat.
Kenzo mengangkat cangkir dan menelan sisa teh terakhir yang sudah mendingin. Kemudian saat dia ingin beranjak berdiri, tiba - tiba dia merasakan seseorang mencium pipinya. Spontan dia langsung menengok.
Cup. Kali ini bibirnya yang mendapat kecupan singkat dari Ran. "Aku pulang."
“Mengapa baru pulang? Apa kamu tahu aku sudah menunggumu lama?" Protes Kenzo namun dengan nada rendah.
Ran sadar dia terlambat. Dia sudah membuat Kenzo menunggu lebih dari dua jam sejak mereka bertelponan. Dia pun jadi merasa bersalah.
“Aku sungguh minta maaf. Sebenarnya saat kamu menelpon tadi, aku langsung bergegas pulang. Namun di tengah jalan terjadi kemacetan panjang." Jawab Ran sambil memposisikan duduknya di sebelah Kenzo.
"Apa kamu tahu aku hampir gila karena merindukanmu?"
"Maafkan aku."
Kenzo mengelus pipi Ran dengan lembut lalu dia memajukan wajahnya. Bibirnya dan bibir Ran kini bersentuhan. Saat didapati mulut Ran terbuka sedikit, lidahnya masuk dan mengabsen tiap inci mulut dalam sang istri.
Ran membalas lumatan Kenzo. Dia melingkarkan tangan di leher Kenso dan menariknya agar lumatan itu semakin dalam.
"Hosh..hoshh.."
"Hosh...hosh..."
Sangking terlarutnya dengan ciuman panas mereka sampai - sampai mereka tidak sadar bahwa mereka hampir saja mati kehabisan nafas. Setelah mengambil nafas selama 2 menit, mereka kembali saling melumatkan lidah.
"Ran..hhh..." Erangan kecil keluar dari mulut Kenzo saat mulut Ran berpindah ke lehernya. Dia bisa merasakan lehernya basah dengan air liur Ran. Bukan hanya itu. Dia merasa sesuatu yang bertekstur kasar menggesek lehernya. Tidak lain itu adalah lidah Ran, sang istri.
"Ran..kau..." Wajah Kenzo memerah saat salah satu tangan Ran yang mulai mengelus miliknya dari luar. Bukan hanya itu, Ran juga meremas - remasnya yang membuat milik Kenzo semakin berdenyut dan mengeras.
"Kenzo.. biarkan aku menebus kesalahanku karena sudah membuatmu menunggu lama."
"Menebus? Dengan apa?" Kenzo menatap mata Ran dengan penuh gairah.
Ran tersenyum penuh arti. Dia berjongkok di antara kedua kaki Kenzo dan membuka setengah celana luar sekaligus celana dalam Kenzo.
"Ranya..." Kenzo menjadi malu saat melihat sang istri terdiam memperhatikan miliknya yang sudah berdiri tegak.
"AHHH!!!" Desah keras Kenzo saat Ran memasukan miliknya ke mulut dan mulai memaju mundurkan kepalanya. Dia tidak peduli jika suaranya terdengar oleh para pembantu di dalam rumah. Yang kini dia rasakan adalah rindu dan gairahnya yang selama ini dia tahan yang akhirnya meluap.
Meskipun mulutnya terasa sakit karena harus terbuka lebar sangking besarnya milik Kenzo, Ran bertekad untuk tidak berhenti. Dia harus berhasil membuat Kenzo puas kali ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty Husband (Sedang Proses Revisi Dan Penamatan)
RomanceMemiliki suami yang tidak percaya akan adanya cinta yang tumbuh dalam kehidupan antar lawan jenis? Bagaimana kelanjutan hubungan ini? Apakah pernikahan yang telah dibangun selama 5 tahun akan kandas? Atau memilih untuk tetap bertahan demi keluarga? ...