SELAMAT MEMBACA ^_^
Jangan lupa vote agar Author semangat update 😘
Saat makan siang tiba, Essie menyarankan restoran terdekat. Setelah disetujui, dia langsung mengantarnya. Lalu meninggalkan mereka disana agar tidak mengganggu waktu berduaan pasangan itu.
"Bagaimana dengan Anda?" Ran jadi tidak enak dengan Essie. Dia tidak keberatan jika dia ikut bergabung dengan mereka.
"Bergabunglah bersama kami. Tidak apa - apa." Kenzo juga merasa tidak enak.
"Saya tidak ingin mengganggu. Saya bisa makan di tempat lain sekitar sini." Tolak Essie. Lalu dia berpamitan dan pergi.
"Sudahlah. Ayo kita masuk." Kenzo menarik tangan Ran.
Di dalam restoran kebanyakan pengunjungnya adalah warga Perancis sendiri. Hanya beberapa yang berasal dari negara asing seperti Ran dan Kenzo.
"Selamat siang. Ada yang bisa saya bantu?" Seorang pelayan datang.
"Bisakah kami melihat menu nya?" Tanya Kenzo.
Sang pelayan mengangguk dan langsung memberikan masing - masing buku menu.
"Hah.. aku tidak paham dengan nama makanannya." Keluh Ran sambil menutup buku menu. Kemudian dia melirik Kenzo yang sangat tenang membaca bukunya. "Ya, ya. Dia pastinya sudah berpengalaman datang ke restoran Perancis. Biarlah Kenzo yang memesankan makanan untuk ku." Ucap Ran dalam hati.
Kenzo memberi isyarat kepada sang pelayan agar mendekat. "Saya pesan ini, ini dan ini." Kenzo menunjuk gambar yang ada di buku menu.
"Baik." Sang pelayan langsung mencatat.
"Minumannya yang ini dua."
"Baik. Mohon tunggu sebentar." Sang pelayan mengambil kembali kedua buku menu dan pergi.
Setelah menunggu sekitar 10 menit, makanan pun tiba. Ran dan Kenzo langsung melahapnya. Untung saja makanan pilihan Kenzo tidak salah. Ran sangat suka. Rasanya sangat enak.
Selesai makan siang, mereka kembali melanjutkan agenda mengunjungi tempat - tempat terkenal yang ada di Paris yang dipandu oleh Essie. Tidak lupa Ran selalu merekam suasana disana dan mengambil foto.
Cekrek. Cekrek.
Ran tersenyum saat melihat hasilnya. Lalu dia mencari sosok Kenzo yang keberadaannya tidak terlalu jauh. Pria itu ternyata memperhatikannya.
"Seharusnya kamu berfoto juga. Sini. Biarkan aku memotretmu." Kenzo mendekat dan mengambil alih ponsel Ran.
"Tidak mau."
"Mengapa tidak?"
"Aku tidak ingin berfoto sendiri. Bagaimana jika kamu ikut berfoto?"
"Aku tidak ingin berfoto."
Ran menjadi cemberut. "Ya sudah. Tidak usah." Lalu dia merebut ponselnya dari tangan Kenzo dan berjalan pergi.
Kenzo menahan tangan Ran. "Baiklah baiklah. Ayo kita foto bersama."
Ran kembali senang.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty Husband (Sedang Proses Revisi Dan Penamatan)
RomanceMemiliki suami yang tidak percaya akan adanya cinta yang tumbuh dalam kehidupan antar lawan jenis? Bagaimana kelanjutan hubungan ini? Apakah pernikahan yang telah dibangun selama 5 tahun akan kandas? Atau memilih untuk tetap bertahan demi keluarga? ...