SELAMAT MEMBACA ^_^
Jangan lupa votenya 🥰😍😘
Nguuung. Nguuung. Bunyi hairdryer memenuhi ruangan. Ran duduk di meja rias mengeringkan rambutnya yang basah dengan wajah melamun sedang memikirkan sesuatu. Di belakangnya, Kenzo yang baru saja keluar dari kamar mandi berjalan mendekat.
"Kamar mandi sudah ku keringkan. Jadi kamu tidak perlu khawatir terpeleset saat buang air kecil di tengah malam."
Karena tidak ada tanggapan, Kenzo menghela nafas dan mengambil alih hairdryer membantu sang istri mengeringkan rambutnya. "Apakah kamu sedang memikirkan sesuatu sampai tidak mendengar ucapanku?"
Ran mengangkat kepalanya menatap pantulan sang suami pada cermin. "Aku ingin bertanya sesuatu."
"Tentang apa?"
"Apakah selama ini Kris masih munghubungi mu?"
Kenzo langsung menghentikan tangannya. "Mengapa kamu bertanya begitu?"
"Tadi siang dia menelponmu."
"Dia?" Kris mengerutkan alis. Bagaimana Ran bisa tahu? Ah benar! Kenzo baru ingat. Rupanya tadi siang saat dia pergi belanja bersama Pak Yu, dia lupa membawa ponselnya.
"Kris menanyakan keberadaanmu dan mengajak bertemu."
"Lalu kamu jawab apa?" Kenzo takut Kris membahas sesuatu yang menyakiti perasaan Ran.
"Aku langsung menutupnya karena kesal. Aku mengira kalian sudah putus kontak. Tapi nyatanya..."
"Aku memang berniat putus kontak karena aku tahu kamu akan cemburu. Tapi dia terus menerus menghubungiku."
"Lalu mengapa kamu menanggapinya? Apakah kamu ingin membuat perasaanku terluka?"
Kenzo langsung menggeleng. "Tidak bukan begitu. Aku hanya melakukannya demi Tuan Eren."
"Papa?"
"Ya. Aku tahu dia-lah yang melaporkan Papa ke penjara. Dia yang bilang sendiri padaku."
Deg! Perasaan Ran menjadi tidak enak. Kenzo sudah mengetahuinya. Akankah dia marah padanya?
"Aku ingin menyelidiki apa tujuan Kris melaporkan Papa ke polisi dan darimana dia mendapatkan barang bukti. Karena aku percaya Papa tidak bersalah. Papa pasti dijebak seseorang."
"Andai saja kamu tidak merahasiakan hal ini, tentu dari awal aku bisa mengambil tindakan duluan sebelum Papa dinyatakan sebagai tersangka dan dipindahkan ke penjara lain." Lanjut Kenzo yang membuat Ran mencengkram gaunnya merasa bersalah.
"Maaf. Aku sengaja merahasiakannya karena aku tidak ingin melibatkanmu. Aku tidak ingin Kris mengambil kesempatan di situasi ini untuk berhubungan denganmu. Tapi nyatanya.. dia sendiri yang memberitahumu dan mengambil kesempatan di saat yang sama."
Ran terisak. "Aku takut. Hikss. Aku hanya takut kamu kembali mencintainya dan meninggalkanku. Aku tidak mau itu terjadi, Kenzo."
"Bagaimana bisa kamu memiliki pemikiran seperti itu? Bagaimana bisa aku tega meninggalkanmu?" Kenzo membalikkan tubuh Ran dan menghapus air matanya. "Aku sungguh mencintaimu, Ran. Sungguh mencintaimu."
Perasaan Ran bercampur aduk antara senang dan terharu. Secara tidak langsung perkataan Kenzo barusan merupakan sebuah pernyataan cinta. Selama bertahun - tahun akhirnya Ran bisa mendengar kalimat cintai itu dari mulut sang suami.
"Aku berjanji tidak akan meninggalkanmu. Dan juga anak kita. Aku berjanji."
Ran mengangguk mengiyakan sambil meneteskan air matanya. Lalu dirinya ditarik ke dalam pelukan oleh sang suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty Husband (Sedang Proses Revisi Dan Penamatan)
RomanceMemiliki suami yang tidak percaya akan adanya cinta yang tumbuh dalam kehidupan antar lawan jenis? Bagaimana kelanjutan hubungan ini? Apakah pernikahan yang telah dibangun selama 5 tahun akan kandas? Atau memilih untuk tetap bertahan demi keluarga? ...