SELAMAT MEMBACA ^_^
Jangan lupa vote agar Author semangat update 😘
Drrrt. Drrrt. Ponsel Kenzo bergetar di atas meja saat dirinya dan Ran tengah sarapan. Setelah dilihatnya nama sang mertua terpampang jelas di layar, Kenzo jadi panik. Dia melirik ke arah Ran.
"Siapa?" Ran menatapnya dengan penuh tanda tanya.
Bukannya menjawabi pertanyaan Ran, Kenzo malah meletakkan peralatan makannya dan bangkit. "Aku ada pekerjaan sebentar. Kamu lanjutlah sarapannya." Lalu pergi menaiki tangga menuju ruang kerjanya. Setelah menutup pintu rapat - rapat, Kenzo menjawab panggilan.
"Halo, Ma."
"Kenzo bagaimana dengan pengacaranya?"
"Aku sudah mendapatkannya. Hari ini aku dan dia akan bertemu."
"Baguslah. Tapi, bisakah Mama ikut juga?"
"Apakah tidak apa - apa? Aku khawatir dengan kesehatan Mama."
"Mama akan baik - baik saja."
"Baiklah. Kalau begitu nanti aku akan menjemput Mama ke rumah."
Setelah menutup panggilan, dia keluar dan menuruni tangga. Di sofa ruang tengah, dia mengambil jas kantor dan tasnya. Ran yang melihat Kenzo bersiap - siap akan pergi segera menghampirinya.
"Kamu sudah ingin pergi?"
"Hm."
"Bagaimana dengan sarapanmu? Kamu bahkan baru makan setengah roti." Ran menarik tangan Kenzo. "Ayo. Habiskan dulu sarapanmu."
Kenzo menahan tangan Ran. "Aku tidak punya waktu. Aku harus pergi sekarang."
"Tapi..."
Kalimat Ran terputus karena Kenzo membungkam mulutnya dengan ciuman. Setelah selesai, dia mengelus kedua pipi Ran dan menatapnya dengan lembut.
"Aku pamit. Jaga dirimu di rumah."
Lalu dia beralih ke perut Ran dan menciumnya. Kemudian pergi ke halaman depan. Disana Pak Yu dan mobilnya sudah siap untuk mengantarkan sang majikan.
"Silahkan, Tuan." Pak Yu membuka pintu mobil bagian belakang. Namun Kenzo menggeleng dan menutupnya.
"Pak Yu. Mulai hari ini Anda akan menjadi supir Ranya. Antar dia kemana pun yang dia inginkan. Jangan biarkan dia menyetir sendiri. Saya tidak ingin terjadi sesuatu pada kehamilannya."
Pak Yu mengangguk paham. "Baik, Tuan."
Kenzo membuka pintu depan dan masuk ke dalam mobil. Lalu dia pergi meninggalkan rumah.
***
Sunny dan Ran terlihat keluar dari salah satu pusat kebugaran yang cukup terkenal di kota. Mereka baru saja selesai mengikuti kelas yoga khusus ibu hamil disana. Ini pertama kalinya Ran mengikuti kelas tersebut. Tentunya atas rekomendasi dari Sunny.
"Bagaimana tadi? Seru, bukan?" Tanya Sunny sambil mengelus perut buncitnya.
Ran mengangguk. "Tempatnya sangat nyaman dan instrukturnya juga baik."
Sunny tertawa.
"Apakah saat mengandung Raiden kamu juga yoga disini?"
Sunny mengangguk. "Tentu saja. Aku dan Kak Taka mengambil kelas yoga berpasangan. Tapi karena dia semakin sibuk, jadinya saat mengandung anak kedua aku mengambil kelas biasa."
"Aku jadi iri. Kalian sangat romantis. Aku jadi ingin mencoba yoga berpasangan dengan Kenzo."
"Memangnya Kenzo kemana? Mengapa dia tidak mengantarmu hari ini?" Sunny heran. Sejak awal dia tidak melihat sosok tersebut.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty Husband (Sedang Proses Revisi Dan Penamatan)
RomansaMemiliki suami yang tidak percaya akan adanya cinta yang tumbuh dalam kehidupan antar lawan jenis? Bagaimana kelanjutan hubungan ini? Apakah pernikahan yang telah dibangun selama 5 tahun akan kandas? Atau memilih untuk tetap bertahan demi keluarga? ...