Bab 41 🔞

25.1K 600 37
                                    

SELAMAT MEMBACA ^_^

Jangan lupa vote agar Author semangat
update😘

Pada waktu makan siang, Ran makan bersama Sunny dan Raiden di restoran langganan dekat butik mereka.

"Kira - kira siapa ya artis yang akan shooting di butik kita?" Sunny daritadi pusing memikirkannya. Saat mentandatangani sewa, sang produser tidak ingin memberitahu. Alasan nya demi kenyamanan sang artis.

"Entahlah." Cuek Ran. Dia asik mengelap mulut Raiden yang belepotan makanan.

"Semoga saja artis kesukaan kita."

"Pfftt.. dasar. Tapi menurutku tidak mungkin. Artis kesukaan kita itu sudah jarang sekali tampil di TV semenjak menikah."

"Hah.. iya ya.." Sunny menghela nafas kecewa.

"Tante Ran. Minum." Raiden menunjuk gelas yang berada di tengah meja. Ran pun langsung mengambilnya dan menyodorkan sedotannya ke mulut Raiden.

Melihat interaksi Ran dan Raiden, Sunny tertawa gemas. Sudah lama sekali mereka tidak seperti ini.

"Oh iya, apa kamu sudah merasakan tanda - tanda kehamilan?"

Ran berpikir sejenak. Lalu dia menggeleng. "Sepertinya belum ada."

"Jangan khawatir. Aku akan terus mendoakanmu agar cepat hamil."

"Terima kasih."

"Mama. Aku mau ke toilet." Adu Raiden.

"Baiklah. Ayo." Sunny dan Raiden pun pergi.

TING. Bunyi notifikasi pesan masuk membuat Ran menengok ke arah ponselnya yang diletakkan di sebelah kanan atas meja.

Sedang apa? Aku merindukan mu. - Kenzo

Ran membulatkan mata. Dia tidak percaya Kenzo mengiriminya pesan seperti itu.

Apa kamu akan datang ke kantor?

Satu pesan lagi dari Kenzo masuk sebelum Ran sempat membalasnya. Ran senyum - senyum sendiri. Jarinya mulai mengetik.

Aku sedang makan siang bersama Raiden dan Sunny. Apa kamu ingin aku kesana sekarang? Ingin aku belikan makanan apa?

TING. 2 menit kemudian masuk balasan dari Kenzo.

Tidak usah. Aku sudah makan di kantor. Aku hanya ingin dirimu saja. Apakah lokasimu jauh?

Ran menggerakkan jarinya.

Aku ada di restoran dekat butik milik ku dan Sunny.

TING. Masuklah balasan dari Kenzo.

Kalau begitu tidak usah. Aku tidak ingin merepotimu datang jauh - jauh ke kantor.

Ran merasa kasihan dengan Kenzo.

Baiklah. Semangat untuk kerjanya. Aku mencintaimu.

Tepat setelah Ran membalas, Sunny dan Raiden datang kembali.

"Apa ada hal yang menyenangkan?" Tanya Sunny saat menyadari kedua pipi Ran memerah.

Ran mengangguk. "Kenzo mengirimi ku pesan. Katanya dia merindukanku."

"Cieee... pantas saja wajahmu merona."

Ran langsung menutupi kedua pipinya dengan karena malu.

***

Malam harinya Kenzo pulang. Namun dia tidak melihat sosok Ran di lantai bawah. Mungkin Ran ada di kamar, begitu pikir Kenzo. Dia pun menaiki tangga dan masuk ke kamar utama.

My Beauty Husband (Sedang Proses Revisi Dan Penamatan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang