SELAMAT MEMBACA ^_^
Jangan lupa vote agar Author semangat update 😘
[FLASH BACK]
Dosen keluar dari ruang kelas saat kelas mengajarnya selesai. Ruangan yang tadinya sunyi sepi kini menjadi ramai karena seluruh mahasiswa dan mahasiswi mulai membuka mulutnya bercakap - cakap ke sesama teman mereka.
"Akhirnya selesai~" Sunny meregangkan tubuhnya lalu membereskan alat tulis. "Oh iya Ran. Malam ini ada pesta kecil - kecilan di rumah. Kau tahu? Papa baru saja naik jabatan."
Ran yang ada disampingnya langsung menoleh. "Wah.. sungguh? Selamat."
"Terima kasih. Jadi, apakah kamu bisa datang?"
Wajah Ran yang ceria berubah melesu. "Sayang sekali. Aku ada kerja kelompok malam ini."
"Benarkah? Sayang sekali."
"Aku sungguh minta maaf."
"Tidak apa - apa." Sunny langsung merangkul Ran dan menepuki pundaknya. "Semangat untuk kerja kelompoknya."
***
Malam hari setelah makan dan izin dengan orang tuanya, Ran pergi ke rumah temannya menggunakan taksi karena tempat tinggal temannya itu letaknya di pinggir kota. Waktu itu sebenarnya Ran sudah memiliki SIM, tapi dia tidak diperbolehkan membawa mobilnya karena orang tuanya takut Ran pulang larut dan mengantuk di jalan.
Tempat tinggal teman Ran merupakan apartemen sederhana yang luasnya tidak terlalu besar. Saat tiba, Ran langsung memencet bel yang terpasang di pintu dan dia disambut dengan ramah.
"Hai Ranya. Ayo masuk."
Ran tersenyum sambil perlahan melangkah masuk. "Apa sudah ada yang datang selainku?"
"Baru dua orang. Arum dan Tom."
Di ruang tengah Ran melihat kedua teman yang baru saja disebutkan. Mereka yang melihat sosok Ran langsung menyapa.
"Hai, Ranya." Ucap mereka hampir berbarengan.
Ran balas melambaikan tangannya dan mengambil posisi duduk.
"Berarti kita masih menunggu satu orang lagi." Ucap teman Ran yang bernama Arum.
"Memangnya siapa satu orang lagi?" Tanya Tom yang punggungnya langsung dipukuli oleh Arum.
"Dasar pikun. Coba kau pikir saja sendiri siapa."
"Hmm..." Tom memandang langit - langit ruangan dan berteriak. "Aha! Kenzo Delfen!"
"Cih dasar. Teman sekelasmu sendiri dilupakan begitu saja."
Tom menyengir. "Maaf. Lagi pula dia itu jarang bergaul dengan kita. Wajar saja aku sedikit lupa."
"Benar. Dia itu pria yang sangat penyendiri." Tambah sang tuan rumah, Zicco.
Ran hanya diam saja menyimak teman - temannya yang asik membicarakan Kenzo. Ran sendiri merupakan tipe wanita yang tidak terlalu suka mencampuri kehidupan orang lain. Tapi apa yang diucapkan oleh mereka adalah fakta. Pria yang bernama Kenzo Delfe menutuo dirinya dari pergaulan. Di acara kampus pun dia juga jarang datang. Ran sungguh tidak mengerti dengan kehidupan pria itu. Padahal semua teman sekelasnya baik - baik. Bahkan banyak dari mereka yang mencoba menyapa Kenzo namun justru mereka semua tidak dihiraukan olehnya.
"Aku saja hanya sekali berbicara padanya." Lanjut Zicco.
"Benarkah? Kapan?" Tanya Arum penasaran.
"Saat kepala jurusan memintaku untuk memanggilnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty Husband (Sedang Proses Revisi Dan Penamatan)
RomanceMemiliki suami yang tidak percaya akan adanya cinta yang tumbuh dalam kehidupan antar lawan jenis? Bagaimana kelanjutan hubungan ini? Apakah pernikahan yang telah dibangun selama 5 tahun akan kandas? Atau memilih untuk tetap bertahan demi keluarga? ...