Bab 39

21.2K 607 48
                                    

SELAMAT MEMBACA ^_^

Jangan lupa vote agar Author semangat update 😘

Hari terakhir di Paris. Setelah bersiap, Kenzo dan Ran turun ke lobby karena Essie sebentar lagi sampai.

"Apa kamu baik - baik saja?" Khawatir Kenzo. Daritadi dia melihat sang istri terus memukul - mukul pinggang.

"Aku baik. Jangan khawatir."

Kenzo tahu Ran tidak mengatakan yang sebenarnya. "Jika masih sakit jangan dipaksakan. Sebaiknya istirahat."

Ran menggeleng. "Aku tidak mau melewatkan hari terakhir liburan kita."

Kenzo tidak tega melihat Ran menderita. "Ini salahku. Seharusnya aku tidak menuruti kata - katamu kemarin."

Kemarin di kamar mandi Kenzo benar - benar menghabisi Ran dengan ganas. Sampai mereka batal pergi karena setelah itu Ran jadi 'lumpuh'. Dia tidak sanggup turun dari ranjang. Bahkan ke kamar mandi pun untuk sekedar buang air harus dibantu oleh Kenzo. Pinggang Ran sangat pegal. Intinya juga terasa ngilu.

"Dasar bodoh." Kenzo membenturkan kepalanya ke dinding lift karena kesal dengan diri sendiri.

"Hentikan. Ini bukan salahmu. Aku yang meminta."

Kenzo menggeleng. "Tidak Ran. Ini salahku. Andai aku tidak terlalu nafsu kemarin."

Ran menahan kepala Kenzo yang ingin dibenturkan lagi oleh si pemilik. "Tapi aku suka. Aku sangat puas denganmu kemarin." Ran sengaja mengucapkannya dengan nada menggoda. "Aku jadi ingin lagi."

DEG. DEG. DEG. Kenzo menggigit bibir bawahnya. Ucapan Ran berhasil membuat miliknya disana terbangun.

Ran tertawa gemas. Suaminya ini sangat mudah sekali terangsang. Padahal dulu susahnya setengah mati. Meskipun Ran menjilati dadanya dan meremas miliknya, Kenzo tetap tidak bergeming.

TING. Lift terbuka di lantai 5. Dua orang masuk. Lalu lift tertutup.

"Oh? Anda kan..." Haru terkejut saat melihat sosok yang dikenalinya. Meskipun memakai rok panjang, Ran masih terlihat seksi dan.. cantik.

 cantik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Halo.." Sapa Ran ramah. Itu membuat Kenzo cemburu. Bisa - bisanya wanita ini memberikan senyum indahnya ke pria lain.

"Apa ini suami Anda?" Tanya sang manajer saat melihat cincin di jari manis Kenzo yang mirip dengan cincin di jari manis Ran.

"Iya.. benar." Ran tersenyum kecil sambil menggandeng lengan Kenzo. Hatinya jadi gelisah. Dia takut mereka berdua menceritakan kejadian di lift beberapa hari lalu ke Kenzo.

My Beauty Husband (Sedang Proses Revisi Dan Penamatan)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang