SELAMAT MEMBACA ^_^
Jangan lupa vote agar Author semangat update 😘
Di rumah, Ran segera memberitahu kehamilannya kepada kedua orang tuanya dan sang mertua. Tentu saja reaksi dari mereka sesuai dugaan. Mereka sangat senang akhirnya memiliki calon cucu meskipun awalnya sempat syok karena tiba - tiba mendapat kabar ini.
"Ranya. Sebaiknya kamu segera memberitahu Kenzo tentang ini."
"Benar. Suami mu itu pasti sangat senang."
Di tengah komunikasi mereka melalui video call, para ibu mendesak Ran untuk segera memberitahu Kenzo.
"Ya. Aku akan memberitahunya. Tapi saat di hari ulang tahunku besok."
"Ah! Mama hampir saja lupa jika besok adalah ulang tahun mu."
"Ya ampun. Bagaimana bisa Anda melupakan ulang tahun putri sendiri?"
"Bukan begitu. Hanya saja saya kira beberapa hari lagi. Mungkin karena usia jadi sedikit lupa." Terlihat Mama tertawa kecil.
Mama Kenzo ikut tertawa.
"Jadi, apakah kamu berencana membuat pesta keluarga untuk besok?" Tanya Papa yang sedikit melongo ke arah kamera agar terlihat oleh Ran.
"Hmm.. sebenarnya aku dan Kenzo berencana makan malam berdua."
"Oke baiklah. Papa harap makan malam kalian berjalan lancar."
"Ya, Pa. Terima kasih." Ran merasa lega di dalam hati. Dia kira mereka akan kecewa mendengar rencananya karena biasanya setiap tahun seluruh keluarga akan berkumpul dan makan malam bersama.
Setelah berbincang beberapa menit, panggilan pun selesai. Tepat setelahnya, ada pesan masuk dari Kenzo yang menyatakan bahwa dia sudah membuat reservasi di sebuah restoran untuk makan malam besok.
Ran pun membalas pesan tersebut. Hatinya semakin tidak sabar menyambut hari esok. Hari terpenting dalam hidupnya.
"Nyonya." Di saat Ran asik senyam senyum sendiri, seorang pembantu datang.
Ran segera membalikan tubuh. "Ada apa?"
"Ada seseorang yang ingin bertemu dengan Anda."
"Siapa?"
"Kris Rutley."
Deg! Kris? Sontak Ran melangkah mundur dengan mata melotot ketika melihat pria itu dengan santainya memasuki rumah.
"Bibi!!" Ran menoleh ke sang pembantu dengan tatapan marah. "Siapa yang mengizinkan pria ini masuk?!"
"Ma..maafkan ss..ssaya, Nyonya."Melihat kemarahan sang nyonya, tubuhnya bergetar hebat. Dia pun menunduk ketakutan.
Kris menghela nafas. "Reaksi mu sungguh berlebihan sekali. Lihat. Kau membuatnya ketakutan." Dia pun menyuruh sang pembantu untuk memberinya waktu berdua dengan Ran.
Ran mengepalkan tangan menahan amarah yang hampir meluap. Tindakan Kris terlalu semena - mena. Harga dirinya sebagai tuan rumah disini telah hilang.
"Apa yang kau lakukan?!!! Sebaiknya kau pergi!!PERGI DARI RUMAH INI SEKARANG!!"
"Wow.. tenanglah, Ranya." Kris mengisyaratkan tangannya agar Ran tenang. "Aku datang secara baik - baik."
"Baik katamu? Aku tidak percaya. Kau pasti ingin membuat masalah disini."
Kris mengangkat sebuah map berwarna kuning yang daritadi dia bawa. "Aku ingin menawarkan kesepakatan padamu."
"Aku tidak tertarik. Pergilah."
KAMU SEDANG MEMBACA
My Beauty Husband (Sedang Proses Revisi Dan Penamatan)
RomanceMemiliki suami yang tidak percaya akan adanya cinta yang tumbuh dalam kehidupan antar lawan jenis? Bagaimana kelanjutan hubungan ini? Apakah pernikahan yang telah dibangun selama 5 tahun akan kandas? Atau memilih untuk tetap bertahan demi keluarga? ...