TERSERAH GUE

214 149 674
                                    

Pakabar prend?

Antusias dan enjoy dalam membaca part ini yaa
Jangan lupa ramaikan votmennya!!
😉

|| HAPPY READING ||

"Gue itu orangnya nggak suka direpotin.
Beban sendiri udah berat, jadi jangan nambah hidup gue makin repot."

___Rakana Delvano___

~~~💗~~~

Raka dan Diva selaku pengurus kelas XI IPA 1 baru saja selesai melakukan perkumpulan dengan para pengurus kelas lain di ruang aula. Dan sekarang keduanya berjalan menuju kelas sambil mengobrol.

"Gue nggak nyangka bisa satu kelas sama anak famous kayak lo, Ka," celetuk Diva.

Diva Arabella namanya.

Sejak kelas sepuluh, gadis itu sudah kagum dengan Raka. Untung atau sayangnya, saat itu mereka tidak satu kelas.

"Gue biasa aja. Lo yang famous kali. Kan sering dapet peringkat paralel," sahut Raka terdengar dingin.

Cowok tampan satu ini memang murid biasa. Dia bukan OSIS ataupun anggota lainnya. Ia hanya sekadar ketua kelas yang pintar.

"Tapi tetep aja lo saingan gue. Oh iya, lo sama Darra hubungannya apa? Kayaknya karib banget."

"Tetangga," jawab Raka. Irit.

Diva hanya ber 'oh' ria menanggapi Raka yang hemat bicara. Jujur ia sangat kecewa mengetahui sifat asli Raka yang jutek. Tapi ia puas karena impiannya untuk satu kelas dengan Raka telah terwujud.

Sedangkan seolah panjang umur, Darra nongol seketika dengan jurus puting beliungnya.

Gadis itu baru saja menyeludruk melalui celah antara Raka dan Diva, membuat keduanya terhuyung.

"Ka, tolongin gue, Ka!"

Napas Darra terdengar putus-putus persis buronan polisi. Gadis itu pun mulai mengatur napasnya agar kembali normal.

"Kenapa sih, Ra? Dateng-dateng main seludruk kayak banteng!" Omel Diva.

"Diem lo!"

Jujur saja, Darra selalu sebal jika ketemu mahluk pintar yang sombong satu ini. 'Diva Arabellek' menurutnya.

"Ka, gue lagi dikejar sama Badrun. Ntar kalau tuh orang nongol, kelabui dia, ya. Please...." pinta Darra sembari menggoyang-goyangkan lengan Raka.

"Bego," respons Raka. Ia mendengus. "Lo mau ngumpet di mana?"

Darra celingukan mencari tempat yang pas untuknya bersembunyi. Dan netranya berhenti pada lokasi yang tidak jauh dari mereka. Badan mungilnya pun langsung melesat untuk segera bersembunyi.

Di balik jejeran tong sampah jumbo.

"Di sini. Oke, Ka?" Raka hanya mengangguk. Ada-ada saja, pikirnya.

"DARRA! DI MANA LO? BAYAR UTANG LO YANG MENGGUNUNG WOYY!!"

Mendengar teriakan itu, Darra langsung berjongkok mengamankan diri. Bodo amat mau bau sampah atau enggak, satu harapan dia, nyawanya selamat dari si Badrun kampret.

"Woy! Lo Joko, kan?"

Wait. Joko? Wulan mana Wulan?

Raka menahan tawa begitu dirinya dikira bernama Joko oleh Badrun. "Raka, Bang. Kenapa?"

My Bad girl Is My Soulmate✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang