Raka segera menggendong Darra yang pingsan dalam dekapannya. Alhasil, gadis itu kini telah dibaringkan dalam tenda. Sebagian angkatan langsung heboh menontonnya, namun ada pula yang tetap tidur. Yang jelas kebanyakan terganggu oleh tragedi yang menimpa Darra.
Pertama, Raka segera menyemprotkan obat inhaler ke dalam mulut Darra. Asmanya harus segera tertangani!
Kedua, Raka menyelimuti tubuh mungil Darra, mengompres jidatnya, serta menggosokkan telapak tangannya ke telapak tangan Darra, agar suhu gadis itu hangat. Berharap Darra cepat siuman.
Tapi sampai rampung dilaksanakannya sholat subuh berjamaah tadi, Darra belum siuman juga, padahal banyak yang turut mendoakannya. Dan tau nggak, Alexa yang masih pake atasan mukena, mewek mendekati Darra.
"Iih curutt, kok lo belum bangun sih?? Gue kangen elooo. Hiksss! Raka! Bawa Darra rumah sakit aja yuk..."
"Lebay banget sih lo, Xa!"
Itu bukan Raka yang jawab, tapi Diva. "Pak Amir kan udah bilang kalo sampai nanti siang tuh cewek belum bangun, ya baru dibawa ke rumah sakit terdekat. Di sini hutan, susah tau nyari begituan. Lagian jadi cewek kok ngerepotin banget si Darra."
"Diem," tajam Raka.
Diva pun langsung badmood dan dengan julid meninggalkan ketiganya. "Daripada nggak jelas gitu mending ikutan senam!"
"Dipa tunggu! Aaa tapi gue nggak tega ninggalin Darra...." bimbang Alexa.
"Apalagi gue," timpal Raka.
Alexa dapat melihat, pandangan Raka selalu melamun. Bagaimana bisa cowok itu tenang, pujaan hatinya aja lagi begini. Raka pasti takut, Darra kenapa-napa.
"Ishh kalo gitu sekarang juga lo bangunin Darra doong Rakaa! Lo kan sahabatnya dia...." Alexa masih dengan kejernya.
Raka kali ini menatap Alexa. Ia heran, sejak tadi yang peduli terhadap Darra selain Raka, adalah Alexa si cewek random itu. Yang lain mah pada sibuk sama study tour-nya.
"Lo beneran khawatir sama Darra?" Raka memastikan.
"Huwaaa Raka! Lo pikir gue kejer dari tengah malem tadi cuma pura-pura? Hiksss pokoknya bangunin Darra, tendang kek... cium kek!" teriak Alexa sembari mengelap ingus.
Cium?
Ambigu emang. Tapi Raka menjawab, "Bakal gue coba sekarang juga."
"HAHH maksud lo?" linglung Alexa.
"Opsi terakhir lo tadi...."
Jawaban lirih nan ragu dari Raka itu, membuat Alexa langsung teringat apa yang diucapkannya barusan. Alexa emang rada pikun. Tapi dia yakin, tadi cuma asal cemplong. Mata Alexa langsung membulat kala melihat pergerakan Raka, dimana cowok itu mendekati wajah Darra.
"WHATT?! RAKA LO BENERAN MAU NYOSOR HAH? TADI GUE CUMA REFLEKS ANYIING!"
Pergerakan Raka terhenti, lalu dengan polos, "Siapa tau berhasil."
Cuppp
Perlahan tapi pasti.
Hari ini Alexa menyaksikan sendiri Raka mencium tepat bibir pucat Darra yang terkatup rapat. Mana tuh cowok sambil merem sekitar 7 detik, kasih aji-aji kali yaa supaya Darra bangun. Intinya mata Alexa ternodai di pagi buta gini.Bener-bener nggak nyangka Raka bisa nyosor cewek, mana cewek itu sahabat Raka sendiri. Duhh Alexa jadi senyum-senyum sendiri kayak orgil! Sampai tanpa disadari, ada yang memotret ciuman itu.
Raka duduk seperti semula, masih belum percaya dengan apa yang telah dilakukannya. Betulkah Raka barusan mengecup bibir Darra??
Entahlah... Teori itu nggak sengaja terlintas di otak Raka, mungkin dari adegan kissing di drakor yang ditonton bareng Darra pas cewek itu nginep di rumahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Bad girl Is My Soulmate✔️
Teen FictionAREA WAJIB VOTE!!! YANG VOTE SEMOGA JADI ORANG SUKSES.... °°° 💗 °°° Ini kisah antara dua insan yang saling bermusuhan, berbeda sifat, dan berbeda jenis kelamin tentunya. Raka adalah Good boy tampan dengan berbaga...