FIRASAT

40 23 297
                                    

Di kamar Meli, menangis sendiri agak lama, Darra sampai lupa. Rey juga harus tahu bahwa Darra telah menemukan bukti nyata berupa buku nikah Maminya itu dengan Arthur. Maka, dengan sembab yang masih sangat kentara, gadis itu segera bangkit guna menemui Rey yang jujur seharian ini Darra belum liat batang hidungnya. Ya karena Darra di kamar terus. Dan Rey juga nggak nyariin Darra sama sekali.

"Rey! Lo harus tau---" Yang dicari-cari tidak ada di kamarnya.

Darra mengecek kamarnya sendiri, lalu dapur, toilet, tempat solat, hingga seisi rumah. Hasilnya nihil. Bahkan di teras rumah juga nggak ada. Dimana Rey magrib-magrib gini?

"Rey lo kemana sih..." keluh Darra dengan bibir bergetar.

Jika biasanya Rey minggat dari rumah karena main seharian sama temennya dan Darra nggak peduli, untuk kali ini Darra merasa ganjal. Perasaannya mendadak tidak enak.

Darra meraih ponselnya yang sejak pagi belum ia sentuh. Jejak panggilan tak terjawab sebanyak dua puluh kali dari Rey, itu pasti sejak Darra masih di rumah bidan Erina. Kemudian gadis itu hendak menelepon balik Rey yang kini berstatus online, namun ternyata adeknya itu terlebih dahulu mengiriminya chat.

Rey tolollll🙉

Dar, tolongin gw

Hah lo dimana njirr pulang

Gw di gedung kosong hutan angker lo tau kan tempatnya...

Ngapain lo disitu Reyy

Gw diculik Dar. Gw mau dibunuh Dar tolongin gw Dar

Rey jgn ngawur deh!
Rey lo gk becanda kan😭itu sebabnya lo spam telpon. Rey jgn becanda!!! Gw lagi nungguin lo pulang tauu

Serius Dar. Gw takuttt

Reyyyyyy😭
Ok gw kesanaaaa!

Tapi bahaya Dar. Jgn bawa siapa" Dar takutnya mlh kenapa"

Gw sendiri kok. Otw nih Rey. Pliss jgn kenapa" Rey😭😭😭

Tubuh Darra melemas. Lagi-lagi gadis itu menangis histeris. Benarkah Rey diculik disana? Jika iya, lalu apa sebenarnya tujuan semesta memberikan permainan seperti ini untuk Darra. Kenapa rasanya Darra seperti mendapat firasat buruk.

"Ya Tuhan, ada apa sama malam ini... Darra takutttt," ujarnya sebelum pergi menyusul Rey.

* * *

Sama seperti Darra, Raka juga baru sempat mengecek ponselnya. Dan Rey juga ternyata spam telpon ke Raka. Giliran Raka telfon balik, malah udah nggak aktif nomornya.

"Rey kenapa yah," gumam Raka. Lalu membuka room chat-nya dengan Darra--untung saja ingat.

Inget Ka, lo kan udah niat nggak bakal hubungin Darra lagi kecuali dia sendiri yang mulai...

"Ntar butuh juga nyariin," desis Raka seraya melemparkan handphonenya asal-asalan ke kasur.

Tapi jujur Raka kepo kenapa Rey tadi spam telpon banyak banget. Alangkah baiknya Raka coba ke rumah Darra. Bukan. Bukan buat ketemu Darra kok, cuma nanya ke Rey, ada apa.

"Rakaa kamu mau kemana sayang?"

"Ke Rey bentar, Ma."

Riska sendiri tampak panik sembari menenteng sepuluh tumpuk box brownies. "Raka udah sholat magrib kan? Mainnya nanti dulu yahh. Mama minta tolong anterin pesenan orang, jam tujuh harus udah jadi katanya buat nyambut tamu."

My Bad girl Is My Soulmate✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang