MEMUTAR WAKTU

69 49 398
                                    

Vote-nya janlup pliss!



Sosok itu tersenyum miring.
Menyapa Raka dengan memamerkan sebuah poster yang cukup membuat Raka terpancing emosinya.
"Gue nggak sabar...."

"Maksud lo apa, Yur?!! Mau ulah apa hah lo?!!"

Yashh. Gadis bernama Yura yang telah kita kenal bar-bar itu menjawab, "Main-main doang sihh. Tunggu besok yaa Raka bencong...." Lalu pergi dengan tawa licik.

* * *

Selepas pulang sekolah, Raka ke rumah sakit Medika buat jemput Darra. Udah jam setengah lima begini Darra nggak inisiatif pulang sendiri apah?? Repotin!

Memasuki ruangan Darra, nggak ada. Mungkin di ruangan Meli... Nihil.

"Ke mana sih lo, Ra..." gerutu Raka menyugar rambutnya. Pusing.

Untung ada dokter lewat. "Dok, dokter liat anak cewek nggak? Anaknya ibu yang koma di ruangan ini."

Si dokter mengamati sekilas ruangan Meli dirawat. "Ohh putrinya ibu Meli? Sejak pagi dia di ruangan ini, kalau tidak salah tadi pacarnya menjemput."

Cihh, pacar?! Jangan bilang Revan!

"Terima kasih, Dok." Sebelum pergi, Raka sempetin pamitan sama Meli yang masih setia tidur.

Sekarang Raka bingung gimana nyari Darra. Di-chat percuma. Chat tadi pagi aja di-read doang. Artinya Darra belum maafin Raka. Akhirnya Raka muterin kota siapa tau ketemu.

"Kenapa, Pa?"

"Ada yang penting, Ka. Barusan polisi bilang, mulai nemuin jejak pelaku yang nabrak Meli malam itu."

"Siapa, Pa? Siapa?!" heboh Raka.

"Ishh belum tau, Rakaa. Kamu tau kann cctv yang di tempat kejadian itu rusak. Tapi memantau dari cctv salah satu warga desa yang rumahnya agak jauh dari tempat kejadian itu...."

"Siapa, Pa? Siapa?!"

"Ishh belum tauu. Cuma keliatan secuil kakinya doang. Dia pake celana jeans item sama sepatu... putih!"

Mengemudi motor sembari mengingat itu, kini Raka jadi curiga ke seseorang.

"Ka, Ka, Ka! Stop, Kaa!"

Suara cewek manggilin Raka dari belakang sana. Darra?! Monmaap tadi Raka nggak nyadar siapa yang dilewatin, soalnya naik motor aja sambil ngelamun gitu--gatau otaknya mikirin apa. Cowok itu pun berhenti, tepatnya agak jauh dari Alfamart.

Raka menengok lega. Dibutakan apa jika Raka mengira Cewek itu Darra....

Cewek yang ternyata merupakan teman sekelasnya itu tengah berlari menghampirinya. Terlihat sembari menenteng tiga paperbag.

"Heyy Ka, lo mau ke mana nyaris maghrib gini?"

Pengen Raka jawab 'bukan urusan lo'. "Nyari angin doang sih. Kenapa lo manggil gue?"

"Eh nggak boleh yaa gue nyapa temen sendiri?"

"Nggak gitu. Kalo nggak ada yang penting gue cabut."

My Bad girl Is My Soulmate✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang