AWAL MULA (02)

42 30 193
                                    

Senin, 13 Juli adalah hari pertama seluruh anak Indonesia masuk sekolah untuk tahun ajaran baru ini. Sama aja hari ini Darra dan Raka udah resmi jadi murid kelas X IPA 1 SMA Negeri Bina Raya.

Bukan cuma mereka berdua, seluruh angkatan kelas X baru, mengikuti MPLS hingga hari Rabu. Singkat cerita aja sekarang lagi waktunya istirahat kedua, dan Darra sama Raka abis beli jajan di kantin. Pas jalan menuju kelasnya, Darra malah tabrakan sama kakak kelas cewek.

"Eh sorry-sorry," ujar kakel itu.

"Anjirrr! Untung gue nggak jatoh. Kalo jalan liat-li—" Niat hati mau ngegas, Darra malah dibuat melotot. Ternyata kakel cewek itu bersama cowok basket kemarin.

"Maz Revan..." adem Darra.

Revan pun masih ingat dengan Darra si anak aneh itu. Dia mencoba tersenyum kepadanya dan juga Raka. Sementara kakel cewek tadi, sekarang menggamit lengan Revan seraya mengernyit curiga kepada Darra yang pasang muka terpesona.

"Heh! Lo siapa sih sok kenal sama cowok gue?"

"Pffft---cowok kakak?" Darra tertawa. "Nggak salah, jamet kayak kakak pacarnya Maz Revan."

Upss! Jamet ngatain jamet!

Cewek yang mengaku pacarnya Revan itu bernama Yura Arabella, sekarang tersulut kesal dan membenarkan rambut pirangnya dengan lenjeh. Lalu bersedekap dada memandang remeh ke arah kalung nama yang terbuat dari kardus, yang masing-masing tergantung di leher Darra dan Raka. Bisa bayangin kann kalo murid MPLS.

"Dasar bocil," decihnya.

"Anjayy songong banget lo. Baru juga jadi kakak kelas!" sembur Darra.

"Lo yang jadi adek kelas jangan kegatelan." Yura lalu menatap Raka. "Heh lo! Pacar lo nih diajarin yang bener. Hahaha."

Raka dengan wajah datarnya menjawab, "Dia temen gue. Maaf Kak, udah biasa gitu sikapnya."

Darra pun dengan puas menjulurkan lidahnya kepada Yura. Membuat Yura semakin berang, namun setelahnya bergelayut manja di lengan Revan. "Sayaang, bilang dong ke anak nggak tau diri ini kalo kita pacaran."

"Darra, ini emang pacar kakak. Maaf yah dia galak," ujar Revan.

Ah sial! Nggak setuju kalo itu pacarnya Revan. Bakal susah dong buat Darra deketin.

"Haha denger kan lo? Hush hushh!" usir Yura dengan puas.

Namun Revan yang baik segera berujar, "Eh, nggak pa-pa kok. Kalian berdua bisa berteman sama kita. Btw siapa temen kamu, Darra?"

Darra langsung berbinar dan memperkenalkan kepada Revan-Yura. "Darra-Raka!"

Setidaknya mulai hari itu mereka berteman baik. Hanya saja terkadang Yura misuh-misuh sebal kepada Darra. Takut ayangnya direbut cuyy.

* * *

"Raka, tunggu!"

Di tengah koridor kelas X itu, Raka berbalik badan, menatap datar siswa yang memanggilnya.

"Lo mau nggak gue masukin ke eskul bakset?" tawar Revan. "Gue kan ketuanya nih, Pak Amir minta gue cari anggota baru. Gue yakin lo berbakat, Ka. Oke?"

Tawaran Revan yang super ramah itu membuat Raka langsung mengangguk. Lagipula apa salahnya, sudah satu bulan ini ia kenal bahwa Revan memang baik hati. Dengan gitu Revan tampak lega akhirnya menemukan anggota baru yang sepertinya berbakat seperti Raka ini. Pasti Pak Amir akan bangga.

"Thanks yah, Raka..."

Hingga nyaris 6 bulan mereka semakin dekat karena eskul bareng. Dan memang terbukti kalau Raka itu berbakat dalam bakset. Buktinya tadi habis by one by antara Revan dan Raka, Revan kalah.

My Bad girl Is My Soulmate✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang